Suara.com - Sebuah studi terbaru yang digelar para ilmuwan di Universitas Harvard, Amerika Serikat menelurkan sebuah saran bagi para lelaki: bermasturbasilah minimal 21 kali sebulan agar terhindar dari kanker prostat.
Hasil riset ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, tetapi mendukung studi-studi sebelumnya tentang manfaat ejakulasi bagi lelaki untuk mengurangi risiko terkena kanker prostat.
Dalam studi ini para ilmuwan dari Harvard mewawancarai lebih dari 31.000 orang lelaki berusia 46-81 tahun. Mereka ditanyai tentang seberapa sering mengalami ejakulasi ketika masih berusia remaja, paruh baya, dan di masa tua.
Ejakulasi itu tak melulu karena masturbasi, tetapi juga bisa melalui hubungan seks dan ketika mimpi basah.
Selain tentang ejakulasi, para responden juga ditanyai soal gaya hidup dan kesehatan mereka, demikian beber para ilmuwan dalam jurnal European Urology.
Hasil analisis dari data-data yang diberikan oleh para responden menunjukkan bahwa, lelaki yang berejakulasi minimal 21 kali sebulan memiliki risiko terkena kanker prostat 33 persen lebih rendah ketimbang mereka yang berejakulasi hanya 4-7 kali sebulan.
Temuan ini mirip dengan hasil sebuah studi di Australia, yang menunjukkan bahwa lelaki yang berejakulasi 4-7 kali sepekan, memiliki risiko terkena kanker prostat 36 persen lebih rendah ketimbang berejakulasi kurang dari dua kali sepekan.
Meski hasil studi itu tak sampai mencari tahu hubungan antara frekuensi ejakulasi dan kanker prostat, tetapi para ilmuwan menduga bahwa ketika lelaki mengosongkan kantong prostat mereka pada saat yang sama mereka membuang zat-zat yang bisa memicu kanker.
Sementara itu, sebuah studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa lelaki yang memiliki 30 atau lebih pasangan seks, memiliki risiko terkena kanker prostat 2-3 kali lebih besar dari mereka yang hanya punya satu pasangan bercinta.
Prostat sendiri adalah sebuah kelenjar yang terletak di belakang kantung kemih lelaki dan bertugas untuk menghasilkan cairan semen. Kanker prostat adalah salah satu tipe kanker yang sering diderita lelaki, khususnya lelaki yang berusia lanjut.
Penderita kanker prostat biasanya merasakan gejala sakit ketika buang air kecil, sakit ketika berejakulasi, dan sakit pinggang. (Tech Times)
Berita Terkait
-
Erika Carlina, Dari Masturbasi di Toilet Mal Hingga Hamil di Luar
-
Lagi Hamil di Luar Nikah, Siapa Ayah dari Anak Erika Carlina?
-
10 Aktivitas Seksual yang Sering Bikin Malu, Padahal Tak Masalah
-
Benarkah Masturbasi Tidak Batalkan Puasa? Buya Yahya Jelaskan Hukumnya Menurut Mazhab Syafii
-
Bolehkah Masturbasi dalam Islam? Begini Penjelasan Ulama Fiqih
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia