Suara.com - Tidur di kamar berpendingin (AC) saat cuaca sedang panas, memang menjadi hal yang menyenagkan dan membuat kita merasa nyaman. Apalagi, kebiasaan ini juga seakan menjadi hal yang umum bagi banyak masyarakat kota.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah hal ini bisa mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan, mengingat terus berada dalam udara dingin dapat mengurangi keringat Anda, yang pada gilirannya akan membuat Anda menjadi tidak sehat.
Nah, berikut adalah tiga hal yang akan terjadi jika Anda tidur di kamar ber-AC dan tertutup sepanjang malam, yang dilansir dari Times of India.
1. Tidak ada ventilasi dan kurangnya udara segar
Saat kamar ber-AC, kita cenderung menutup pintu sehingga udara di dalamnya tetap dingin. Kita juga akan melapisi ventilasi udara dengan plastik atau penutup lainnya, agar udara dingin dari AC tidak keluar. Padahal, hal ini dapat membatasi udara segar dari luar.
2. Suhu yang terlalu dingin
Saat kita tidur, suhu lingkungan kita berada di bawah keinginan tubuh kita. Jika kita terjaga, kita bisa mematikan AC, tapi karena kita tidur, kita tidak bisa bereaksi terhadapnya.
3. Kekeringan
AC dapat menyerap semua kelembaban yang ada di udara, atau dalam hal ini, bahkan dari tubuh kita.
Nah, berikut empat akibat yang akan terjadi pada tubuh kita:
1. Kurangnya udara segar bisa meninggalkan seseorang dengan rasa kelelahan terus-menerus
Jika Anda adalah salah satu dari mereka yang tidak terbiasa tinggal di lingkungan tanpa AC, khususnya di siang hari, Anda akan mengembangkan sebuah kondisi yang dikenal sebagai 'sindrom bangunan buruk'.
Kondisi ini mengacu pada keadaan kelelahan yang konstan. Juga, jika saluran AC Anda tidak dibersihkan secara rutin, Anda mungkin akan mengalami kesulitan bernafas. Ini karena AC Anda menjadi tempat berkembang biak bagi patogen seperti jamur, bakteri dan jamur.
2. Suhu rendah bisa menyebabkan kontraksi otot, sakit kepala dan sakit punggung
Bila tubuh Anda tetap berada pada suhu yang seharusnya, ia akan merasakan sakit pada persendian dan otot. Anda mungki akan mengalami rematik selama periode waktu tertentu. Jika situasinya parah, nyeri semacam itu bisa berkembang menjadi radang sendi.
3. Elastisitas kulit berkurang
Karena AC, tanpa bias, akan mengeluarkan semua kelembaban dari lingkungan sekitar Anda dan juga bisa mengurangi kelembapan dari kulit. Akibat kekurangan uap air, kulit juga mulai kehilangan elastisitasnya, menjadi rentan terhadap lipatan dan keriput.
Hal ini, pada gilirannya, mempercepat penuaan. Hal ini juga membuat kulit rentan terhadap kelainan kulit lainnya.
Selain itu, kelembaban mata juga akan berkurang, sehingga membuat mata Anda merah atau mengarah pada penglihatan buram.
4. Konsep 'sard-garam' (termoregulasi)
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah melangkah keluar dari lingkungan ber-AC ke lingkungan yang panas dan terik. Kebiasaan ini sangat merusak tubuh Anda karena tubuh Anda tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan suhu karena sifat termoregulasinya. Hal ini bisa semakin membuat Anda merasa kelelahan dan bahkan bisa merusak kulit Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa