Suara.com - Indonesia masih diintai virus hepatitis. Meski angka kejadian hepatitis di Indonesia dilaporkan menurun, masyarakat diimbau untuk mencegah penularan virus hepatitis karena dapat menyebabkan peradangan hati akut hingga kematian.
Peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David H Muljono, mengatakan, di dunia angka kematian akibat hepatitis sangat tinggi dibandingkan penyakit lain seperti TBC, HIV dan malaria. Sedangkan di Asia Pasifik, kasus hepatitis menempati urutan pertama dibandingkan tiga penyakit menular tersebut.
David menyebut angka kejadian hepatitis di Indonesia cenderung menurun karena pemberian imunisasi pada bayi dan balita. Namun bukan berarti anak-anak terlindungi dari risiko penularan hepatitis B.
"Kalau kita lihat trennya dari 2013 memang cenderung menurun. Tapi risiko penularannya masih tetap ada pada anak-anak, mengingat beberapa wilayah di Indonesia cakupan imunisasi hepatitis masih sangat rendah," katanya di acara 'The 6th International Eijkman Conference', Jakarta, Rabu (2/7/2017).
Tak hanya cakupan imunisasi yang masih rendah, hepatitis pada anak juga berisiko ditularkan langsung oleh ibu saat mengandung. Seperti diketahui, virus hepatitis dapat menular melalui kontak cairan tubuh.
"Kalau ada 5 juta kehamilan per tahun, itu 150 ribu diantaranya berpotensi menjadi penular virus hepatitis B ke anak. Ini yang harus diwaspadai oleh ibu hamil agar melakukan skrining untuk mencegah penularan hepatitis ke anak," pungkas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut