Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melalui pernyataan persnya mengungkapkan, apa yang terjadi pada pasien bayi Debora patut dicurigai sebagai kejadian penelantaran.
Dalam kasus ini, YLKI memberikan lima pernyataan atas kasus kematian bayi bernama lengkap Tiara Debora Simanjorang. Pertama, YLKI menilai RS Mintra Keluarga Kalideres patut diduga telah menelantarakan pasien bayi Debora hingga berujung meninggal dunia.
Kedua, Meski pihak RS telah memberikan pertolongan pertama pada pasien, tapi karena kondisi Debora yang sudah kritis, sepatutnya RS lebih mengutamakan memberikan pertolongan dengan membawanya ke fasilitas PICU bukan malah "mempingpong" keluarga pasien untuk pindah ke RS lain.
Ketiga, YLKI melihat hal tersebut sebagai pelanggaran regulasi kemanusiaan jika pihak RS menolak pasien dengan alasan pasien tidak mampu membayar uang muka yang telah ditentukan, padahal kondisi pasien sudah sangat gawat.
Keempat, YLKI melihat ini merupakan fenomena yang menunjukkan betapa ironisnya sistem kerja RS yang seharusnya berbasis kemanusiaan, bukan komersialistik.
Lalu kelima, YLKI memninta Pemprov DKI dan Kemenkes untuk mengusut tuntas kasus ini serta memberikan sanki tegas jika RS Mitra Keluarga Kalideres terbukti melakukan pelanggaran.
Ketika dihubungi oleh Suara.com, Sekretaris Pengurus Harian YLKI, Agus Suyatno menegaskan, jika benar terbukti ada unsur penelantaran, RS Mitra Keluarga Kalideres harus diberi sanksi yang tegas oleh pemerintah.
"Sanksi bisa berupa administratif atau bahkan pidana. Jadi, bisa pencabutan izin rumah sakit atau bisa juga tindak langsung penanggung jawab sebagai terlapor," jelasnya melalui sambungan telepon, Jakarta, Minggu (10/9/2017).
Ketika ditanya apakah YLKI sering mendapatkan keluhan serupa, Agus Suyatmo lantas menyinggung beberapa RS yang kadang menolak pasien dengan BPJS karena alasan tertentu.
Baca Juga: Kasus Bayi Debora, Menkes Diminta Tindak RS Mitra Keluarga
"Tahun 2016 lalu banyak keluhan dari pasien yang menggunakan BPJS. Tidak sedikit rumah sakit menolak dengan alasan sudah tidak ada tempat yang tersedia," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!