Suara.com - Tingkat obesitas pada anak-anak meningkat 10 kali lipat dibanding tahun 1975 yang hanya berjumlah 11 juta. Jurnal Lancet menunjukkan bahwa tahun ini jumlah anak obesitas di seluruh dunia mencapai 124 juta.
"Selama empat dekade terakhir, tingkat obesitas pada anak-anak dan remaja telah meningkat. Termasuk di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," kata Majid Ezzati, penulis utama studi dan seorang profesor di Imperial College London.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obesitas jika indeks massa tubuh lebih besar atau sama dengan 30. Imperial College London dan studi global WHO juga menemukan bahwa obesitas lebih banyak dialami anak laki-laki dibandingkan perempuan yang mencapai angka 74 juta anak.
Ezzati mengatakan bahwa fenomena obesitas pada anak-anak salah satunya diakibatkan oleh tren makanan tak sehat seperti makanan cepat saji yang kini juga menjangkau negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah.
"Makanan sehat terlalu mahal bagi mereka sehingga makanan cepat saji menjadi pilihan sehari-hari," ujar dia.
Makanan cepat saji sendiri cenderung tinggi lemak dan kalori sehingga berkontribusi pada kenaikan berat badan. Untuk menurunkan jumlah anak-anak yang obesitas, WHO mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan olahan dan rajin berolahraga .
Di Amerika Serikat, mantan ibu negara Michelle Obama aktif mengkampanyekan Let's Move! dengan tujuan mengakhiri masalah obesitas pada anak-anak. Dia menginisiasi sekolah di Amerika Serikat untuk menyediakan makanan sehat bagi anak-anak sekolah dan memotivasi mereka agar lebih aktif. (Nypost)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional