Suara.com - Luis Manuel Gonzales (10 bulan) yang tinggal di Tecoman, Meksiko, memiliki berat badan jauh melampaui bobot bayi normal seusianya. Gonzales merupakan contoh ekstrem dari obesitas dan diabetes di masa kecil.
Dengan berat badan mencapai 28 kg atau setara dengan bobot anak normal berusia sembilan tahun, membuat Luis tak mampu belajar berjalan atau bahkan merangkak.
Luis sebenarnya lahir dengan berat badan normal, yaitu 3,5 kg. Namun, seiring bertambahnya hari, berat badan Luis cepat sekali meningkat hingga mencapai taraf yang mengkhawatirkan. Pada usia dua bulan, berat badannya bahkan telah mencapai 10 kg.
Luis yang kini menjalani pengobatan membutuhkan biaya tidak sedikit. Padahal, sang ayah yang bekerja di kedai jus hanya berpenghasilan USD200 per bulan atau setara dengan Rp2,7 juta.
Orangtua Luis pun akhirnya membuka penggalangan dana di Facebook untuk biaya berobat anaknya. Hasil penggalangan dana tersebut sedikit demi sedikit mampu mengantarkan Luis untuk bisa berobat secara berkala di rumah sakit.
Luis menjalani serangkaian tes darah. Namun, hingga saat ini para dokter yang menanganinya belum bisa mendiagnosis penyakit Luis. Hipotesis sementara, Luis menderita Prader-Willi Syndrom, yaitu kondisi yang dapat mempengaruhi kerja otot, perkembangan seksual dan sistem saraf.
"Sungguh menyakitkan menyaksikan anakku disuntik di balik lipatan-lipatan lemaknya," ungkap ayah Luis.
Luis harus menjalani kontrol kesehatan di rumah sakit sebanyak empat kali dalam sepekan. Kedua orangtua Luis juga harus menggendong sang buah hati karena stroller yang biasa mereka gunakan patah akibat kelebihan beban.
Salah seorang dokter anak mengungkapkan, Luis mungkin membutuhkan suntik hormon dengan biaya USD555 atau setara Rp7,5 juta. Orangtuanya kini tengah menunggu hasil analisis sampel jaringan yang diuji di Amerika Serikat.
Baca Juga: Turun 60 Kg, Ini Penampakan Arya 'Bocah Obesitas' Sekarang
Sedangkan ahli nutrisi yang menangani Luis berpendapat bahwa kondisi Luis saat ini kemungkinan disebabkan karena ibunya kekurangan nutrisi saat sedang mengandung Luis. Hal tersebut membuat metabolisme Luis menjadi kurang baik. (Asiaone)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental