Suara.com - Seringkali masyarakat mengasumsikan rokok mild atau rendah tar lebih aman bagi kesehatan dibandingkan rokok kretek. Para perusahaan rokok pun berbondong-bondong mempromosikan anggapan ini untuk menggaet perokok pemula.
Namun, Dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P(K) dari Departemen Pulmonologi dan Respiratori FKUI/RSUP Persahabatan, mengungkapkan rokok berlabel mild yang disebut-sebut memiliki kandungan nikotin lebih rendah juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru.
"Padahal bukan nikotin satu-satunya kandungan yang berkaitan dengan kanker paru. Justru kalau digembor-gemborkan nikotinnya rendah orang jadi lebih sering merokok karena merasa lebih aman," ujar dia dalam Forum Diskusi Ngobras di Jakarta, Jumat (25/11/2017).
Akibatnya, kata dia, perokok akan mendapatkan kandungan nikotin yang sama banyaknya dan tetap memiliki risiko untuk menderita berbagai penyakit akibat merokok. Menurutnya hal ini merupakan pembodohan publik yang dilakukan perusahaan rokok untuk meyakinkan para perokok tetap menjalani kebiasaan buruknya itu.
"Menghisap rokok mild bukanlah cara yang tepat untuk menghindari efek negatif dari rokok. Satu-satunya solusi adalah dengan berhenti merokok," tambah dia.
Ia menambahkan, jumlah perokok yang semakin meningkat turut berkontribusi pada peningkatan tren kanker paru. Bahkan dr Elisna mengatakan,tren kanker paru, akan terus meningkat dan tidak akan turun dalam 10 tahun mendatang.
"Untuk tumbuh menjadi 1 cm kanker paru, perlu waktu sekitar 10 tahun. Maka sekalipun misalnya semua orang di Indonesia berhenti merokok hari ini juga, bibit kanker sudah mulai tumbuh," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru