Suara.com - Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan pada Januari-November 2017 melaporkan adanya 593 kasus difteri pada 95 kabupaten/kota dalam 20 provinsi. Dari keseluruhan jumlah tersebut, sebanyak 32 kasus berujung kematian.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jawa Barat Yus Ruseno mengungkapkan, difteri dapat menyebabkan kematian yang sangat cepat yakni hanya berselang dua hingga lima hari setelah terinfeksi. Itu sebabnya, orang dengan gejala menyerupai difteri harus segera mendapatkan penanganan dokter sesegera mungkin.
Gejala difteri, kata dia, berupa demam kurang dari 38 derajat celcius, disertai selaput tipis keabu-abuan pada tenggorokan yang tidak mudah lepas namun mudah berdarah.
"Ciri-ciri khasnya itu ada selaput putih di tenggorokan. Jadi kalau merasa demam disertai radang tenggorok coba perhatikan ada selaput putihnya nggak," ujar dia pada temu media di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Yus menambahkan, jika ada anggota keluarga yang tertular difteri maka seluruh anggota keluarga lainnya maupun orang terdekat harus segera diperiksa oleh dokter untuk mendapatkan pengobatan difteri dan memutus rantai penularan.
"Jadi kalau ada satu kasus difteri, dinkes akan cari kontak erat pasien seperti keluarga, teman kerja atau teman sekolah. Mereka akan diberi obat sehingga tidak tertular difteri, karena penularan virus ini sangat cepat," tambah dia.
Difteri sendiri bisa menyebabkan kematian karena menghambat jalan napas pasien dan memicu gagal ginjal. Untuk mencegah perburukan, biasanya pasien, kata Yus akan diberi obat anti difteri serum sehingga nyawanya dapat tertolong.
"Jalan satu-satunya adalah imunisasi. Karena dengan imunisasi kekebalan tubuh bisa terbentuk dan terhindar dari penyakit ini," tandasnya.
Baca Juga: Penyebab Utama Difteri Kembali Mewabah di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental