Suara.com - Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae. Kasus infeksi ini mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Meski sudah ada vaksin DPT untuk mencegah terjadinya difteri, baru-baru ini data yang dirilis oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus difteri terdeteksi di 23 provinsi per November 2017.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam pernyataan tertulisnya menyampaikan bahwa kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Timur dan secara sporadik di daerah lain (Pontianak dan Banjarmasin), merupakan indikator bahwa program imunisasi nasional tidak mencapai sasaran.
"Dalam menghadapi dan mengatasi masalah difteri, kita harus memperbaiki pelaksanaan program imunisasi secara menyeluruh. Hal tersebut penting untuk mendapat perhatian yang serius dari semua kalangan kesehatan, khususnya dokter spesialis anak," bunyi pernyataan tertulis IDAI, Sabtu (2/12/2017).
Merebaknya kasus difteri menimbulkan tanda tanya tersendiri di kalangan masyarakat. Mengingat vaksin DPT dimasukkan dalam program imunisasi nasional. IDAI pun mengungkap beberapa analisis situasi yang menyebabkan difteri kembali merebak dan termasuk kejadian luar biasa di Indonesia.
"Pertama, cakupan imunisasi gagal mencapai target. Analisis kedua, imunisasi gagal membentuk antibodi secara maksimal pada anak," kata IDAI.
Sebagai langkah penanggulangan, IDAI menghimbau agar masyarakat mengenali gejala difteri. Kondisi ini merujuk pada nyeri tenggorokan disertai suara berbunyi seperti mengorok khususnya pada anak berusia 15 tahun. Jika menemukan anak dengan kondisi ini, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Anak harus segera dirawat di rumah sakit apabila dicurigai menderita difteria agar segera mendapat pengobatan dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah anak benar menderita difteria," tambah IDAI.
Untuk memutuskan rantai penularan, seluruh anggota keluarga serumah juga harus segera diperiksa oleh dokter. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga lain yang juga menderita atau karier pembawa kuman difteri agar juga mendapat pengobatan.
"Anggota keluarga yang telah dinyatakan sehat, segera dilakukan imunisasi DPT. Apabila belum pernah mendapat DPT, diberikan imunisasi primer DPT tiga kali dengan interval masing-masing 4 minggu. Apabila imunisasi belum lengkap segera dilengkapi. Apabila telah lengkap imunisasi primer, perlu ditambah imunisasi DPT ulangan satu kali," tambah pernyataan tertulis tersebut.
Baca Juga: Vaksinasi Ulang Bisa Cegah Penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara