Suara.com - Batas umur manusia telah menjadi topik perdebatan sengit di kalangan ilmuwan dan pakar medis selama bertahun-tahun.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa umur manusia tak bisa melebihi 115 tahun. Namun penelitian lainnya, menyangkal temuan tersebut dan mengungkapkan hasil yang kondratiktif.
Perdebatan pun berlanjut, dan kesimpulan yang disepakati adalah, adanya 'zona biru', di mana ada dua faktor penting yang dapat mempengaruhi umur panjang seseorang yaitu memiliki gaya hidup sehat dan memiliki alasan untuk hidup.
Menurut news.com.au, yang dipimpin oleh peneliti Amerika Dan Buettner meneliti lokasi "zona biru" untuk melihat mengapa beberapa orang bisa hidup lebih lama.
Zona biru tersebut kemudian didatangi oleh tim spesialis, termasuk dokter, antropolog, ahli demografi, ahli gizi, dan ahli epidemiologi.
Kesimpulannya, ada sembilan faktor kunci untuk umur panjang yang telah diidentifikasi oleh peneliti.
1. Aktivitas fisik yang intens dan teratur saat melakukan tugas sehari-hari.
2. Mengurangi stres. Caranya bisa dengan meluangkan waktu untuk kebiasaan seperti tidur siang, berdoa, atau melakukan upacara minum teh seperti di Jepang.
3. Hara hachi bu. Sebuah ajaran Konghucu yang menunjukkan bahwa manusia hanya perlu makan sampai 80 persen saja. Tak sampai kekenyangan.
4. Memiliki ikigai atau sebuah istilah dari bahasa Jepang yang digunakan untuk mendefinisikan "alasan untuk menjadi" dan mengapa kita bangun setiap pagi.
5. Memprioritaskan konsumsi makanan kaya akan produk nabati dan mengurangi asupan daging, ikan dan produk susu.
6. Konsumsi minuman beralkohol secara moderat.
7. Menjadi bagian dari kelompok sosial yang mempromosikan kebiasaan sehat.
8. Berinteraksi dengan komunitas religius dan berdoa.
9. Membangun dan memelihara hubungan yang solid dengan keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!