Suara.com - Jika Anda berbicara saat tidur, bisa jadi Anda adalah orang jahat dan sering menyinggung perasaan orang lain atau offensive.
Menurut sebuah penelitian terbaru, orang yang berbicara saat tidur cenderung tidak bisa menahan diri untuk melakukan sumpah serapah dan mengeluarkan kata-kata negatif.
Tidak seperti somniloquy atau masalah tidur yang juga dikenal sebagai parasomnia, berbicara saat tidur lebih ditujukkan pada orang lain.
Somniloquy sendiri merupakan gangguan tidur seperti berjalan sambil tidur, anggota badan yang bergerak secara berkala saat tidur, gigi menggiling dan sindrom kaki gelisah.
Selain somniloquy, berbicara saat tidur juga secara teknis merupakan bagian dari gangguan tidur. Kondisi ini memungkinkan seseorang berbicara dalam tidur tanpa mengetahui apa yang mereka lakukan.
Gangguan ini lazimnya terjadi pada anak-anak dan para lelaki.
Seorang ilmuwan, Dr Isabelle Arnulf telah menyoroti kebiasaan tidur sambil berbicara pada sekelompok orang dan hasilnya cukup mengejutkan.
Menurutnya, kata yang paling mungkin diucapkan saat tertidur adalah hal-hal bermakna negatif dan vulgar.
Dari 232 orang dewasa yang berpartisipasi dalam penelitian, 129 di antaranya memiliki gangguan perilaku tidur REM atau gangguan gerak mata cepat, 87 mengalami gangguan tidur berjalan, seorang penderita sleep apnea dan sisanya tidak memiliki gangguan tidur sama sekali.
Baca Juga: Studi: Gangguan Tidur Bisa Memicu Obesitas
Setelah beberapa malam penelitian, kata yang paling umum diucapkan oleh mereka adalah "tidak".
Parahnya, 24 persen kata yang diucapkan mengandung konten negatif dan 22 persen merupakan bahasa vulgar.
Selain itu, 10 persen dari semua episode tidur sambil berbicara melibatkan kata-kata sumpah serapah, dengan 'f ***' dikatakan 800 kali lebih sering saat tidur daripada saat terbangun.
"Apa yang sekarang kita tahu adalah bahwa tidur sambil berbicara sangat mirip dengan berbicara saat terjaga. Perbedaannya bersifat kualitatif, bahasa nokturnal lebih negatif, tegang, lebih vulgar, dan ditujukan kepada seseorang, bukan pada diri sendiri," kata Dr Arnulf kepada MNT. [Mirror]
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan