Suara.com - Seorang lelaki di Texas dilaporkan harus kehilangan jari tangan dan kakinya akibat flu yang berujung komplikasi. Joei Smith lelaki berusia 33 tahun tersebut adalah seorang trainer gym yang mengalami flu pada Desember lalu.
Kejadian bermula ketika dia merasa sakit dan pusing saat berada di tempat kerja sehingga memutuskan untuk pulang ke rumah. Beberapa hari kemudian, pada 29 Desember, dia sudah tak tahan dengan kondisinya sehingga pergi ke dokter.
"Saya sampai di sana pada pukul 12 pagi, dan pada jam 3 pagi mereka memberi tahu saya bahwa saya hanya memiliki waktu 24 jam untuk hidup," kata Smith seperti dilansir dari Menshealth.
Menurut dokter, Smith telah mengalami komplikasi yang sangat berbahaya dari sepsis dan pneumonia flu. Sepsis dapat menyebabkan organ tubuh mati dan hal inilah yang terjadi pada Smith. Sepsis bisa berakibat fatal jika tidak ditangani sesegera mungkin. Beruntung nyawa Smith dapat tertolong, namun tidak dengan jari tangan dan kakinya yang harus diamputasi.
Dalam kesempatan lain, Daniel P. Eiras, MD, MPH, asisten profesor, Departemen Kedokteran, Divisi Infectious Diseases & Immunology di NYU Langone Health, mengakui bahwa dalam kasus yang sangat jarang, flu dapat memicu komplikasi.
"Saat terserang flu, sistem kekebalan tubuh melawan infeksi yang parah. Tekanan darah Anda menurun, dan menyulitkan tubuh untuk mengalirkan darah ke organ tertentu seperti ujung jari tangan dan jari kaki Anda," ujar Eiras.
Ia menjelaskan bahwa kehilangan darah ini bisa membuat organ tubuh tertentu mati sehingga harus diamputasi. Jika Anda terkena flu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi.
"Jika Anda merasakan badan terserang flu, segera bawa ke dokter. Obat-obat yang diresepkan dokter ini lebih efektif pada tahap awal, jadi semakin cepat Anda konsumsi, semakin baik," tambah dia.
Selain itu, Eiras menggarisbawahi pentingnya vaksin influenza. Menurut dia vaksin ini bisa mencegah perburukan flu yang dapat mengarah ke komplikasi.
"Vaksin influenza sebaiknya diberikan pada bayi diatas enam bulan hingga dewasa. Itu bisa menyelamatkan nyawa Anda," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!