Suara.com - Ketika ada teman atau kerabat yang baru melahirkan, wajar jika Anda ingin mengunjunginya, sekadar menjenguk kondisi ibu dan bayi, atau membawakannya aneka hadiah sebagai tanda ikut bersukacita.
Melihat bayi baru lahir yang begitu mungil dan merah memang menggemaskan, sampai-sampai membuat Anda mungkin ingin menggendong dan menciumnya. Tapi, tahan diri Anda. Dua hal tersebut, karena mencium dan menggendong bayi berlama-lama termasuk hal-hal yang wajib dihindari oleh para penjenguk.
Seperti dilansir dari The Independent, inilah beberapa aturan tidak tertulis yang wajib Anda patuhi ketika menjenguk bayi baru lahir, yang dibagikan oleh Tina Madelina, seorang doula kelahiran bersertifikat.
Jangan menghakimi gaya pengasuhan
Meski Anda adalah orangtua berpengalaman, jangan pernah sekali pun mengkritik gaya pengasuhan si orangtua baru yang Anda kunjungi. Akan lebih baik jika gaya pengasuhan yang berbeda antara Anda dan si orangtua baru dijadikan bahan diskusi saja.
Tidak boleh mencium bayi
"Meski sangat menggemaskan, jangan pernah mencium bayi baru lahir di bagian tubuhnya yang mana pun," kata Madelina.
“Bahkan, jangan meletakkan wajah Anda di dekat wajah atau tangan bayi. Ingat, bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi, jadi penting untuk mengingat hal ini," katanya.
Jangan berisik
Jika bayi sedang tertidur, jangan berusaa membangunkannya atau membuat suara berisik. "Jangan mengangkat bayi yang sedang tidur dari dalam boksnya," saran Madelina.
Bayi baru lahir biasanya sangat sensitif, tak hanya terhadap suara dan gerakan, tapi juga terhadap bau dari pakaian dan parfum. Jadi, biarkan si bayi tetap berada di tempat mereka, ya.
Sebisa mungkin, jangan membawa anak-anak
Anak-anak secara alami punya rasa ingin tahu yang besar dan sangat senang bertemu bayi kecil. Tapi, membawa anak-anak untuk bertemu bayi yang baru lahir dapat 'memindahkan' kuman dari anak yang lebih besar ke bayi yang lebih kecil.
Baca Juga: Benjolan di Vagina Terasa Nyeri, Berbahayakah?
Jangan mencoba menenangkan sendiri bayi yang menangis
Bayi baru lahir sangat suka menangis. Jika bayi menangis ketika Anda sedang menggendong atau berada di dekatnya, jangan coba-coba untuk menenangkan bayi itu sendiri. Bagaimana pun, orangtua si bayi memiliki kemampuan alami untuk menenangkan bayinya.
Jadi, segera kembalikan bayi kepada ibunya begitu ia menangis atau merengek.
Perhatikan waktu berkunjung
Bayi baru lahir belum bisa diajak bermain-main. Mereka juga sangat mudah merasa lapar, mengantuk, sedih, dan rewel sepanjang waktu.
“Jika Anda berencana untuk mengunjungi bayi baru lahir, rencanakan waktu kunjungan kurang dari satu jam, agar orangtua si bayi punya waktu kembali untuk memberi bayinya perhatian, tanpa membaginya dengan Anda sebagai tamu," saran Madelina.
Jangan terganggu dengan hal-hal menjijikan
Gumoh, muntah, feses, dan air seni, adalah hal yang umum dikeluaran oleh bayi. Meski Anda belum punya pengalaman dengan bayi sebelumnya, cobalah untuk tidak terlalu terganggu dengan hal-hal menjijikkan yang dikeluarkan oleh bayi.
"Bahkan ketika pakaian Anda terkena ludah bayi, jangan menunjukkan ekspresi terganggu di depan orangtuanya," kata Madelina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat