Suara.com - Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) terus mendorong anak bangsa untuk berinovasi di alat kesehatan (alkes) hingga ICT Kesehatan, sejalan dengan sistem pengembangan untuk menjadi sebuah produk siap pakai yang masih terus dicari bentuk terbaiknya.
Ketua IndoHCF, DR. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS mengatakan sejumlah inovasi alkes dan ICT Kesehatan yang ditemukan dalam ajang IndoHCF Innovation Awards, terus ditawarkan kepada pelaku bisnis, untuk dikembangkan menjadi sebuah produk alkes nasional, dengan harga terjangkau dan tepat guna.
"Kami terus mendorong inovasi alkes anak bangsa, dan dari pemenang inovasi alkes dari ajang IndoHCF Awards kita harapkan untuk diproduksi dalam negeri. Daftar para finalis tahun lalu kami serahkan kepada pelaku bisnis supaya ada kolaborasi," kata dr. Supriyantoro di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Aplikasi Lacak Malaria, salah satu pememang inovasi ICT Kesehatan 2017 misalnya, mendapat penghargaan internasional. Sekarang sistemnya, sambung dr. Supriyantoro, dikembangkan untuk fungsi pembinaan ke depan.
"Langkah tersebut dilakukan agar inovasi ini bisa diproduksi masal. Karena kalau harganya murah, dalam penggunaanya pasti dicover BPJS Kesehatan," imbuh dr. Supriyantoro.
Penghargaan Inovasi di Bidang Kesehatan
IndoHCF Innovation Awards yang memasuki tahun kedua ini merupakan program CSR dari PT IDS Medical Systems Indonesia (IDS Med), distributor alat kesehatan berskala besar seperti perlengkapan kamar operasi dan lainnya. IDS Med pun mengajak para produsen dan distributor besar alkes untuk melakukan hal yang sama dalam mendorong inovasi alkes dalam negeri.
Rufi Susanto, President IDS Med Group menegaskan, memasuki tahun kedua penyelenggaraan IndoHCF ini banyak inovasi yang semakin berbobot yang harus dikembangkan ke depan, siapapun pemenang inovasinya.
"Selama IDS Med ini ada, CSR kami akan terus mendukung kegiatan (IndoHCF Innovation Awards) ini. setiap tahun semakin improve. IDS Med ini hadir di 8 negara, tentu akan bisa memberi kontribusi bagi produk alkes nasional nantinya kalau bisa bersaing di pasar global. Maka kita terus dukung," tegas Rufi di kesempatan yang sama.
dr. Soni Sunarso Sulistiawan, salah satu finalis untuk kategori inovasi alkes, yakni Portable Wireless Monitor mengatakan, pesatnya kemajuan teknologi di dunia akan semakin memacu perkembangan teknologi di bidang medis.
Baca Juga: Sistem Penilaian Berbeda, Siswa Jangan Takut Menjawab Soal SBMPTN
"Tenaga medis sebagai end user sering menemukan inovasi baru untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sehari-hari. Hal ini sering memberikan ide-ide baru industrialisasi alat medis. Namun temuan kami ini masih minim untuk kolaborasi yang arahnya untuk diproduksi dan dimanfaatkan banyak orang. Akhirnya berhenti begitu saja, jadi kita butuh kolaborasi," kata dokter muda dari RS Budi Utomo Surabaya ini.
Untuk alat Portable Wireless Monitor ala dr. Soni fungsinya untuk meniingkatan kebutuhan Patient Safety untuk memonitor pasien dari jarak jauh secara nirkabel, baik untuk monitor pasien dalam ambulans, atau monitor pasien dalam proses X-Ray, dan lain-lain.
"Kebutuhan monitoring tanda vital pasien dengan prosedur CT-Scan yang dapat membahayakan tenaga medis dengan paparan radiasi di dalam ruangan, kebutuhan monitoring pasien saat transportasi serta kebutuhan untuk konsultasi jarak jauh telah melahirkan ide pembuatan Portable Wireless Monitor ini," jelasnya panjang lebar.
Alat ini juga dapat dikembangkan untuk mendukung SPGDT (Sistem Penanggulanagn Gawat Darurat Terpadu) dan Code Blue System penanganan henti jantung di dalam RS. "Harapan saya dari lomba inovasi IndoHCF ini adalah dapat melejitkan potensi Indonesia dalam menyambut Demographic Dividend yang dapat membawa kebangkitan Indonesia untuk memimpin industri dunia," harap dr. Soni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan