Suara.com - Benesse Educational Research and Development (BERD) Institute mengadakan survei kepada ibu-ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun dari Finlandia, Cina, Jepang, dan Indonesia pada tahun 2017. Menarik, karena hasil survei ini mengungkap sejumlah fakta yang seakan menjawab kenapa ada perbedaan antara karakter anak Indonesia dengan anak-anak dari negara lain. Dibandingkan ibu-ibu yang berasal dari Jepang, Cina, dan Finlandia, ibu-ibu di Indonesia ternyata memiliki keinginan yang lebih kuat agar anaknya menjadi sosok yang mewarisi keturunan keluarga, sosok yang akan mengurus orangtua di masa yang akan datang, sosok yang bisa mengabulkan cita-cita orangtua, dan sosok yang akan mengabdi kepada masyarakat di masa depan.
Berikut lima fakta menarik dari hasil survei tersebut.
1. Anak-anak Indonesia bangun tidur lebih awal
Alasannya, Indonesia memiliki banyak kegiatan di pagi hari, dan terutama bagi anak-anak pemeluk agama Islam, ada ritual salat Subuh yang sudah diajarkan sejak dini oleh orangtua kepada anaknya. Pada hari biasa, anak Indonesia yang bangun tidur sebelum pukul 05.30 mencapai 11,1 persen dan yang bangun pada pukul 06.00 mencapai 31,9 persen. Sementara, anak-anak di tiga negara lainnya (Jepang, China, dan Finlandia) yang bangun tidur pada pukul 05.30 kurang dari 3 persen, dan yang bangun pada pukul 06.00 kurang dari 13 persen. Anak-anak di Jepang, Cina, dan Finlandia ternyata lebih banyak bangun tidur pada pukul 07.00.
2. Menghabiskan waktu lebih sedikit di playgroup atau PAUD
Hasil survei mengungkapkan bahwa 89,8 persen anak Indonesia menghabiskan waktu kurang dari 4 jam di PAUD. Itu artinya, lebih singkat dibandingkan dengan anak-anak dari negara lain. Anak-anak di Indonesia ternyata tidak ada yang pernah menghabiskan waktu di PAUD lebih dari 8 jam.
Sebaliknya, anak-anak di negara lain justru banyak menghabiskan waktu di PAUD hingga lebih dari 8 jam. Anak-anak di China yang menghabiskan waktu lebih dari 8 jam di PAUD mencapai 50 persen. Selanjutnya, disusul oleh anak-anak di Finlandia 44 persen, dan Jepang 10 persen. Lamanya anak-anak di Jepang, China, dan Finlandia menghabiskan waktu di PAUD karena banyak orangtua di sana adalah wanita pekerja.
3. Perspektif ibu terkait pola asuh anak
Bagi Ibu di Indonesia, ada tiga hal yang memerlukan usaha paling besar dalam mengasuh anak. Pertama, menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti menyikat gigi, mandi, dan sebagainya (66,9 %). Selanjutnya, disusul dengan usaha menjaga kesehatan tubuh (64,8 %), dan main bersama orangtuanya (56,7%).
Dalam studi longitudinal, perkembangan pada usia prasekolah (3-6 tahun) yang dilakukan oleh BERD, anak- anak yang menguasai kebiasaan hidup pada usia 3-4 tahun akan memiliki kemampuan sosial emosional yang lebih baik pada usia 4-5 tahun.
4. Harapan orangtua terhadap masa depan anak
Para ibu Indonesia mengharapkan anaknya menjadi orang yang menyayangi keluarga (75,8 %), menjadi orang yang memiliki sikap kepemimpinan (53,1 %), dan menjadi orang yang bisa memanfaatkan kemampuan tinggi dalam pekerjaan (35 %).
Serupa dengan ibu di Indonesia, ibu di China (77,9 %) dan Finlandia (81,7 %) juga menginginkan anak mereka menjadi orang yang menyayangi keluarga. Hanya para ibu di Jepang berharap anak mereka menjadi orang yang memiliki pendirian atau pendapat sendiri (72,3 %).
Baca Juga: Heboh Gaji Pejabat BPIP, Bamsoet Bantah Pernyataan Mahfud MD
5. Arti anak di mata orangtua
Para ibu di Indonesia menilai bahwa anak adalah sosok yang mewarisi keturunan keluarga untuk masa depan (64,3 %), sosok yang akan mengurus orangtua di masa yang akan datang (57,9 %), dan sosok yang bisa mengabulkan cita-cita orangtua (57,0 %). Tiga penilaian tersebut merupakan hasil survei yang unik dari Indonesia, karena 30 poin lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Dr. Sofia Hartati, M.Si, ketua Asosiasi Pendidikan Guru PAUD, memaparkan bahwa dari suku dan agama apapun yang dianut sebagain besar masyarakat Indonesia, anak merupakan harapan orangtua dan penerus keluarga. Secara psikologis, memiliki anak berarti memberi rasa aman, karena saat mereka tua akan ada yang menjaga, merawat, dan memberi perhatian. Sementara itu, para ibu di Jepang (66,6 %) dan Finlandia (98,9 %) menilai bahwa anak adalah sosok yang memakmurkan kehidupan sehari-hari. Adapun ibu di China menilai bahwa anak adalah sosok yang mempunyai karakter atau kepribadian yang berbeda dengan orangtua (81,2 %).
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat