Suara.com - Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat menakutkan bagi perempuan.
Prevalensi penyakit ini juga cukup tinggi di Indonesia. Menurut data Riset dan Kesehatan Dasar 2013, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk atau sekitar 347 ribu orang.
BACA JUGA: 7 Fesyen 90-an yang Kembali Nge-hits, Pakai Yuk!
Di Indonesia, kasus baru kanker payudara menjadi kasus kematian tertinggi dengan angka 21,5 pada setiap 100.000 orang. Dan yang memprihatinkan, seperti dilansir dari Meetdoctor, 70 persen pasien kanker payudara baru datang ke fasilitas kesehatan pada stadium lanjut.
Menurut dr. Kristi Funk, ahli bedah payudara pendiri Pink Lotus Breast Cancer di Los Angeles, yang telah merawat survivor kanker payudara, Sheryl Crow, ada cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara. Apa saja? Simak tipsnya dilansir dari Today.
1. Jangan merasa aman karena riwayat keluarga Anda bersih dari kanker payudara
Banyak perempuan lengah terhadap kanker payudara, karena menganggap tidak ada riwayat keluarga yang mengalaminya.
BACA JUGA: Yuk, Coba Jalan Mundur dan Rasakan 4 Manfaat Sehat Ini!
Padahal, hanya karena bibi atau nenek tidak pernah terkena kanker payudara, bukan berarti Anda aman 100 persen. Faktanya, sebagian besar kasus tidak melibatkan perempuan yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan kanker payudara.
2. Akrab dengan sayur dan buah
Diet dengan memperbanyak buah dan sayuran tidak hanya efektif untuk menurunkan berat badan, tapi juga mengurangi risiko Anda dari penyakit mematikan, seperti kanker payudara ini.
Funk merekomendasikan untuk menerapkan pola makan nabati yang memperbanyak buah dan sayuran. Selain itu, ia mendorong perempuan untuk makan satu sendok makan biji rami, minum tiga cangkir teh hijau dan mengonsumsi setengah cangkir brokoli kukus atau mentah setiap hari.
3. Jalan kaki 11 menit
Malas olahraga? Paksakan untuk bergerak setiap hari. Funk menyarankan agar wanita berjalan 5 jam atau berolahraga selama 2,5 jam dalam seminggu dalam situasi yang ideal. Tidak punya waktu berolahraga? Tenang, berjalan kaki atau berolahraga selama 11 menit sehari saja telah terbukti mengurangi risiko kanker payudara hingga 18 persen.
4. Jangan takut pada kedelai
Kedelai dianggap dapat meningkatkan hormon yang bisa jadi penyebab kanker payudara. Padahal, menurut Funk, studi terbaru menunjukkan bahwa 1-2 porsi kedelai sehari, dalam bentuk tahu atau susu kedelai, telah terbukti dapat mengurangi risiko kanker payudara.
5. Temukan kedamaian
Stres dapat memicu penyakit apa pun termasuk kanker payudara. Hindarilah stres dan buatlah hidup Anda lebih nyaman dan bahagia.
Funk percaya pada kekuatan meditasi dan cinta. Sistem pendukung berjalan seiring dengan kesehatan yang lebih baik. Menurut Funk, data menunjukkan bahwa orang-orang yang hidup lebih bahagia, lebih sehat dan lebih lama adalah ketika mereka memiliki cinta dalam hidup mereka.
Jadi, tebarkan cinta dan temukan kedamaian jika ingin hidup lebih sehat dan bahagia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut