Suara.com - Saat belum bisa berjalan, orangtua pasti sering menggendong anak misalnya, saat mengajaknya jalan-jalan menikmati matahari pagi, menyuapi makan, atau sekadar memindahkannya ke tempat lain.
Tak hanya itu menggendong anak juga merupakan salah satu cara menjalin ikatan kuat antara buah hati dengan orangtua, nenek, kakek, pengasuh, dan juga orang-orang di sekelilingnya.
Menggendong menawarkan sentuhan dan pelukan sehingga anak merasa aman, tenang, dan nyaman. Ini bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang sedang rewel karena sakit atau ketakutan.
Namun saat anak bertambah besar, Anda tentu tidak akan terus menerus menggendongnya, karena justru bisa membatasi pergerakan anak untuk menjelajahi lingkungan dan menghambat kemampuan motoriknya untuk berjalan, melompat, atau berlari.
Selain itu, berat badan anak juga bisa menguras stamina orangtua sehingga jadi cepat lelah atau juga membuat lengan tangan, pinggang, atau punggung jadi pegal. Oleh karena itu, orangtua harus sebisa mungkin mengurangi kebiasaan ini.
Lantas, kapan orangtua berhenti menggendong bayi? Seperti dilansir Hello Sehat, waktu yang tepat berhenti menggendong anak berbeda-beda bagi setiap orangtua. Umumnya, saat anak mulai bisa berjalan, kebiasaan menggendong harus dikurangi.
Biasanya anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda mulai bisa berjalan sekitar usia 9 sampai 12 bulan. Sampai anak sudah berusia 2 atau 3 tahun, kemampuan berjalan, berlari, dan melompat anak sudah meningkat, menggendong bisa dilakukan seperlunya saja, seperti saat anak sedang ketakutan, bersedih, terlihat kelelahan dan mengantuk saat bepergian, atau menyeberang jalan.
Cara Mengurangi Kebiasaan Menggendong Anak
Melatih kemandirian anak agar tak merengek minta gendong, Anda perlu mengakalinya dengan beberapa cara. Kuncinya adalah membiasakan anak untuk berjalan.
Baca Juga: Klinik Kecantikan Ini Tawarkan Solusi untuk Masalah Kulit Bayi
1. Memberi kebebasan anak untuk mengasah kemampuannya untuk berjalan, melompat, atau berlari. Bagi anak yang belum lancar berjalan, Anda bisa memegang tangannya ketika melangkahkan kakinya.
2. Tidak lagi menyuapinya dengan digendong, biarkan anak makan sambil duduk.
3. Tidak lagi mengendongnya ke kamar mandi jika ia ingin buang air malam-malam. Anda cukup mengantar dan menemaninya saja.
4. Jika Anda berjalan-jalan di luar rumah, Anda bisa menggenggam tangannya dan luangkan waktu untuk beristirahat.
5. Memperbanyak aktivitas di luar rumah dengan jalan kaki, melatih anak jadi tidak lagi-lagi merengek minta digendong.
6. Siapkan sepatu yang nyaman, sesuai ukuran kaki dan kegiatan anak.
7. Jelaskan pada anak, bahwa seusianya tidak lagi perlu sering digendong. Beri contoh pada anak jika temannya yang lain tidak merengek minta digendong.
8. Kalau harus pergi seharian dan banyak berjalan kaki, sebaiknya bawa stroller yang nyaman supaya anak tidak perlu digendong ketika ia butuh istirahat.
Jadi jangan manjakan bayi dengan menggendong melewati batas waktunya, biarkan ia belajar berjalan dan berkembang mengikuti umurnya.
Berita ini sudah tayang di Hello Sehat dengan judul Kapan Orangtua Harus Berhenti Menggendong Anak?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat