Suara.com - Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan menghapus peraturan yang melarang penanaman ganja untuk konsumsi pribadi, para warga Afrika Selatan pun bisa menanam sendiri ganja di rumah.
Meski begitu, penggunaan ganja di tempat umum masih dilarang. Pun begitu dengan distribusi dan penjualan ganja kepada orang lain, terutama anak di bawah umur.
"Orang dewasa yang menggunakan, dan atau memiliki ganja untuk konsumsi pribadinya di rumahnya sendiri kini tak lagi merupakan perbuatan kriminal," ujar Wakil Ketua Pengadilan Raymond Zondo, dikutip dari BBC.
Legalisasi ganja ini mendapat sambutan dari para aktivis. Ganja yang disebut sebagai dagga di Afrika Selatan, sejatinya memang merupakan tanaman yang lazim digunakan dalam pengobatan tradisional.
Mahkamah Konstitusi belum merinci berapa besaran kuantitas yang boleh ditanam di rumah. Peraturan legalisasi ini juga tak menyebut soal penggunaan ganja untuk keperluan medis.
Di Afrika, baru Lesotho dan Zimbabwe yang sudah memberikan izin bagi penanaman ganja untuk keperluan medis. Ganja medis saat ini memang menjadi komoditi baru yang manfaatnya sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian.
Di antaranya, ganja medis sudah terbukti baik bagi pasien epilepsi dan nyeri kronis. Ganja medis juga sedang diteliti untuk mengobati berbagai macam penyakit tidak menular, termasuk diabetes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi