Suara.com - Kesadaran masyarakat Indonesia mengerjakan aktivitas fisik ternyata masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan melalui Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 yang menyebut bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang rutin melakukan olahraga hanya 27,61 persen.
Ketua Umum Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia, Mury Kuswari menyebut bahwa rendahnya tingkat aktivitas fisik masyarakat Indonesia turut disertai dengan peningkatan jumlah penyakit tidak menular Indonesia.
Pasalnya tubuh yang kurang aktif menjadi pencetus berbagai penyakit tidak menular.
"Hal ini berbanding terbalik dengan durasi waktu masyarakat menggunakan gawai. Kita (Indonesia) nomor 3 terbesar di dunia yang masyarakatnya menghabiskan waktu rata-rata 3 jam sampai 23 menit sehari. Tapi olahraga minimal 30 menit saja nggak bisa," ujar Mury di sela-sela peluncuran Milo Baru di Jakarta, Kamis (3/10/2018).
Selain sebagai bentuk pencegahan terhadap berbagai penyakit, rutin berolahraga kata Mury juga dapat meningkatkan fungsi kognitif. Hal ini sangat baik untuk anak-anak di masa pertumbuhannya.
"Jadi memang ada implikasi dari olahraga ke otak. Anak jadi lebih mudah menyerap pelajaran, memiliki rasa percaya diri, melatih dia disiplin dan belajar sportif. Jadi buat para orangtua sebaiknya ciptakan kesadaran anak untuk aktif sejak dini. Bisa dengan biarkan anak memilih ekstrakurikuler olahraga atau mengikuti klub olahraga di sekolah," tambah Mury.
Ia berpesan agar orangtua tidak memaksakan anak pada satu jenis olahraga yang disukai orangtua. Biarkan anak memilih olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan keinginannya sehingga bisa menjadi motivasinya untuk tetap aktif.
"Kalau anak sukanya basket jangan dipaksa ikut badminton. Nanti anak jadi nggak semangat berolahraga sehingga pada gilirannya membuat dia malas untuk bergerak. Biarkan saja kalau dia suka futsal, atau basket, yang penting dia mau berolahraga," tambah Mury.
Meski demikian Ia mengatakan rutin beraktivitas saja tidak cukup. Anak juga harus diberi asupan yang bergizi untuk menunjang kegiatannya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Akan Laporkan Ratna Sarumpaet ke Polisi
Dalam sepiring makanan yang dikonsumsi anak, pastikan ada sumber protein sebagai zat pembangun, karbohidrat sebagai zat tenaga, vitamin dan mineral sebagai zat pengatur untuk fungsi metabolisme.
Jadi lakukan olahraga dibarengi asupan makanan yang sehat dan meningkatkan aktivitas fisik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru