Suara.com - Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, baik yang berkulit putih atau berkulit hitam. Bukan rasis, namun sebuah penelitian menemukan, bahwa penderita kanker payudara di Amerika Serikat memang lebih banyak dialami oleh perempuan berkulit putih daripada perempuan berkulit hitam, tetapi soal tingkat kematian ternyata lebih banyak dialami oleh perempuan berkulit hitam.
Seperti dilansir dari Dailymail, Senin (22/10/2018), ditemukan adanya penurunan sebesar 35 persen angka kematian akibat kanker payudara sejak 1990-2012. Angka kematian bagi perempuan berkulit hitam menurun hanya 23 persen, sementara tingkat kematian bagi perempuan kulit putih menurun 42 persen.
Meski bukan satu-satunya faktor, namun salah satu penyebabnya persentase angka kematian perempuan berkulit putih lebih banyak adalah mereka cenderung lebih sering mendapatkan dua subtipe kanker payudara, yang disebut ER-positif atau HER2-positif, yang mana target menyembuhannya jauh lebih efektif.
Sementara, bagi perempuan berkulit hitam, mereka mengalami dua sampai tiga kali lebih besar jenis kanker payudara agresif yang disebut kanker payudara tiga negatif. Di mana hingga saat ini belum ditemukan solusi pengobatannya. Untuk itu, para peneliti masih terus mencari tahu jawabannya.
Tim peneliti hingga kini terus meningkatkan metode perawatan bagi semua penderita kanker payudara, termasuk mencoba menjaga kelangsungan hidup mereka. Namun, tetap saja ada kesenjangan dari sisi tingkat kematian antara perempuan kulit hitam dan kulit putih.
Beberapa faktor penyebab perbedaan tingkat kematian perempuan penderita kanker payudara berkulit hitam dan putih tidak hanya dari pengaruh internal, namun juga eksternal. Dari faktor internal lain, beberapa data statistic menjelaskan, sekitar 1 dari 8 perempuan kulit putih non-Hispanik, dan sekitar 1 dari 9 perempuan Afrika-Amerika akan menderita kanker payudara dalam kehidupan mereka.
Sekitar 37 persen pasien kulit putih dan sekitar 47 persen pasien kulit hitam akan memiliki kanker yang telah menyebar dari payudara mereka ke kelenjar getah bening di dekatnya saat didiagnosis. Ketika penyakit telah menyebar, itu biasanya menyajikan tantangan pengobatan yang lebih besar. Selain itu, jenis agresif kanker payudara negatif tiga puluh untuk 12-20 persen tumor pada perempuan kulit putih, tetapi sekitar 20-40 persen pada perempuan kulit hitam. Kanker payudara triple negatif sangat sulit diobati karena tidak merespon pada perawatan yang ditargetkan, yang telah terbukti efektif dalam mengobati kanker payudara yang dites positif untuk reseptor tertentu pada permukaan sel kanker.
Dari faktor eksternal, yakni masalah di luar bidang kedokteran. Di AS, sekitar 23,1 persen perempuan kulit hitam hidup dalam kemiskinan, dibandingkan dengan 9,6 persen perempuan kulit putih. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurangnya sumber daya membuat perbedaan besar dalam tingkat kelangsungan hidup, respon pengobatan, dan perkembangan penyakit.
Perempuan berkulit putih cenderung memiliki asuransi kesehatan yang berkualitas baik, untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang deteksi dini dan penyaringan, serta memiliki akses ke perawatan kesehatan terbaik dan perawatan terbaru.
Baca Juga: Minta Uang, Alat Vital Janda Ditikam Sendok hingga Tewas Bugil
Faktor lain, yaitu biologis dan lingkungan, adalah obesitas.
Menurut National Cancer Institute, jaringan lemak justru membuat hormon estrogen. Paparan kadar estrogen yang tinggi sepanjang hidup meningkatkan risiko kanker payudara. Obesitas sangat terkait dengan kemiskinan, menurut National Institutes of Health, perempuan kulit hitam cenderung menjadi miskin, mereka banyak menjadi gemuk sehingga menyebabkan kanker berkembang cepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan