Suara.com - Tekanan dan masalah di tempat kerja merupakan sebuah keniscayaan. Tapi jika sudah berlebihan seperti diganggu oleh rekan sekantor atau memiliki atasan yang buruk, kamu boleh berpikir untuk mencari pekerjaan lain.
Pasalnya sebuah penelitian menunjukkan bahwa tindak perundungan, termasuk intimidasi, penindasan, atau kekerasan di tempat kerja dapat mengancam kesehatan jantung. Korban perundungan atau kekerasan di tempat kerja memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih tinggi.
Sayangnya, penelitian yang melibatkan sebanyak lebih dari 79.000 pekerja Eropa tersebut tidak dapat membuktikan kaitan antara keduanya. Namun, menurut ketua penelitian, Tianwei Xu, jika ada hubungan kausal, menghilangkan perundungan di tempat kerja setidaknya dapat menghindari 5 persen dari semua kasus kardiovaskular.
Hal itu disetujui oleh pakar dari Amerika Serikat bahwa perundungan di tempat kerja tentu tidak sehat.
''Bahkan jika masalah di tempat kerja tidak menyebabkan masalah jantung, itu dapat memperburuk penyakit jantung,'' kata Curtis Reisinger, kepala layanan psikiatri di Long Island Jewish Medical Center, New Hyde Park, N.Y.
Dalam studi baru, tim Xu melacak data jangka panjang dari 79.000 lebih orang dewasa yang bekerja di Denmark dan Swedia, berusia 18 hingga 65 tahun, tanpa riwayat penyakit jantung.
Sembilan persen melaporkan ditindas di tempat kerja dan 13 persen melaporkan mengalami kekerasan atau ancaman kekerasan di tempat kerja pada tahun 2017 lalu.
Setelah disesuaikan dengan sejumlah faktor, para peneliti menemukan bahwa mereka yang diintimidasi di tempat kerja memiliki risiko penyakit jantung 59 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak ditindas.
Sementara itu, orang-orang yang menjadi korban kekerasan atau ancaman di tempat kerja memiliki risiko 25 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki pengalaman semacam itu.
Baca Juga: Aher Bakal Dipanggil KPK Terkait Kasus Suap Meikarta
Lebih lanjut penelitian menunjukkan, dibandingkan dengan mereka yang tidak diganggu, mereka yang mengatakan bahwa sering diintimidasi (hampir setiap hari) dalam 12 bulan terakhir memiliki risiko penyakit jantung 120 persen lebih tinggi.
Kemudian, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kekerasan atau ancaman di tempat kerja, mereka yang paling sering mengalami kekerasan atau ancaman memiliki risiko 36 persen lebih tinggi terkena stroke dan masalah pembuluh darah otak lainnya.
''Kita mulai memahami bahwa semakin banyak konsep penyakit jantung yang dipicu oleh stres, atau dikenal sebagai 'sindrom patah hati'. Studi ini menunjukkan hubungan antara satu stresor seperti itu, perundungan, dan penyakit jantung,'' papar Dr. Satjit Bhusri, ahli jantung di Lenox Hill Hospital, New York City, usai membaca hasil penelitian tersebut.
Reisinger mengatakan itu masuk akal bahwa stresor di tempat kerja dapat membebani jantung. Dia menjelaskan bahwa, seperti banyak hewan lainnya, manusia dapat ditekankan ke dalam keadaan 'gairah' yang, jika konstan, dapat menyebabkan kerusakan kardiovaskular.
Penindasan di tempat kerja, khusunya, dapat membuat keadaan stres ini abadi dan masuk ke dalam 'hidup' yaitu rumah, saat tidur, jalan-jalan, atau liburan. Ironisnya, sumber stres ini biasanya berasal dari atasan.
''Dari perspektif sumber daya manusia, orang-orang mengatakan meninggalkan atasan mereka, bukan pekerjaan,'' kata Reisinger.
Berita Terkait
-
Santri Pelopor dan Pelapor: Melawan Bullying di Pesantren
-
Terungkap Kronologi Lengkap Video Viral Perpeloncoan Maba Unsri Dipaksa Berciuman
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
Di Balik Akun Anonim dan Ironi Perundungan di Ruang Digital
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!