Suara.com - Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan yang biasa diterapkan pada anak-anak usia pra-sekolah dan sekolah dasar. Namun, tahukah jika Anda juga dapat mulai menggunakan metode Montessori pada bayi yang baru lahir?
Metode belajar dengan Montessori sendiri diyakini dapat membuat anak menjadi lebih mandiri, kreatif, dan memiliki kemampuan motorik yang lebih baik. Tertarik menerapkannya pada si kecil? Ini 5 cara sederhana belajar dengan metode Montessori pada bayi, seperti dilansir dari Mother.ly.
1. Berikan ia kebebasan bergerak
Ini artinya, Anda disarankan untuk tidak terlalu sering menggendong, dan memilih untuk meletakkannya di kereta dorong, bouncer, ataupun ayunan bayi. Dengan begitu, si kecil dapat berlatih menggerakkan tangan dan kaki, serta mengangkat kepala mereka dengan bebas.
Untuk bayi yang lebih besar, kebebasan bergerak mungkin termasuk membiarkan mereka menarik benda-benda dan merayap di sekitar ruangan, daripada menempatkan mereka di baby walker atau memegang tangan mereka saat mereka berjalan.
Kebebasan bergerak sangat baik tidak hanya untuk pengembangan motorik kasar, tapi juga merupakan pembangun kepercayaan diri yang hebat. Ini mengirimkan pesan yang jelas kepada anak Anda bahwa Anda yakin mereka mampu mengembangkan otot dan kemampuan mereka sendiri.
2. Gunakan komunikasi
Komunikasi yang baik adalah ciri khas Montessori untuk anak-anak di segala usia, dan ini tentunya dapat dimulai sejak lahir. Awalnya mungkin terasa konyol, tetapi cobalah meminta izin bayi Anda setiap kali Anda akan menggendong mereka. Biarkan mereka tahu kapan waktunya untuk makan atau waktu untuk ganti popok.
Meskipun, tentu saja, mereka belum dapat menjawab, mereka akan memahami nada suara Anda. Dan jika Anda bertanya secara teratur, mereka mungkin mulai merespons dengan cara lain, seperti meraih atau tersenyum kepada Anda.
Ingat, gunakan bahasa yang baik dan tepat, ya. Misalnya, alih-alih menyebut "meong", katakan saja "kucing".
3. Pengasuhan sebagai bonding
Tugas pengasuhan, seperti memberi makan dan mengganti popok, jelas merupakan pekerjaan yang tidak ada habisnya dan dapat benar-benar melelahkan, terutama dalam beberapa bulan pertama. Di Montessori, mereka mencoba melihat kegiatan ini sebagai waktu untuk mempererat bonding.
Baca Juga: Kepala BNP2TKI: Penempatan PMI ke Korsel Meningkat Dua Kali Lipat
Jangan tergoda untuk membuka gadget dan melihat media sosial saat menyusui, atau terburu-buru mengganti popok agar Anda bisa lebih bebas. Jadikan momen pengasuhan ini sebagai kesempatan untuk melakukan kontak mata dengan si kecil.
Montessori juga memandang kegiatan ini sebagai kolaborasi. Untuk bayi, misalnya, kolaborasi mungkin bisa melalui berbicara dengan mereka tentang apa yang Anda lakukan, atau mengikuti petunjuk mereka ketika mereka perlu makan dan tidur. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, Anda dapat melibatkan mereka misal dengan meminta mereka merangkak ke arah Anda, atau menawarkan dua jenis makanan untuk mereka pilih.
4. Berikan waktu bagi mereka untuk mandiri
Bayi sangat bergantung pada kita, tetapi kita tetap dapat membantu mereka mengembangkan kemandirian sejak awal.
Kita dapat mencari saat-saat ketika bayi merasa tenang, dan membiarkan mereka bermain sendiri, atau sekadar berbaring tanpa digendong. Kita dapat memberi mereka waktu untuk melihat-lihat ruangan dan menjelajahi dunia baru mereka secara visual tanpa berinteraksi atau mengalihkan perhatian mereka.
Setiap bayi memang berbeda, dan toleransi setiap bayi untuk momen-momen ini unik. Beberapa bayi mungkin cukup puas untuk berbaring sendiri sementara waktu, sementara yang lain tampaknya ingin dipegang atau digendong terus-menerus.
5. Lakukan pengamatan
Pengamatan adalah salah satu prinsip terpenting Montessori untuk segala usia. Setiap anak berada pada jalur perkembangan mereka sendiri dan satu-satunya cara kita dapat benar-benar mengetahui apa yang sedang mereka butuhkan, tantangan apa yang mereka siapkan, adalah melalui pengamatan yang cermat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas