Suara.com - Stunting Bisa Dicegah dengan ASI Eksklusif.
Selama lebih dari setengah abad, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari setiap tahunnya.
Masih dalam rangkaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, masalah stunting (pendek/kerdil) menjadi prioritas utama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Stunting atau terganggunya pertumbuhan yang menyebabkan anak memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya, bisa jadi merupakan salah satu indikator terganggunya pertumbuhan anak.
Masalah kekerdilan ini harus segera ditangani, apalagi jika anak masih berusia di bawah dua tahun. Jika terlambat ditangani, stunting tidak bisa dipulihkan.
Stunting terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi pada bayi bahkan sejak saat masih di dalam kandungan. Menurut WHO, kondisi ini terjadi pada 20 persen kasus kehamilan.
Ibu yang mengonsumsi makanan kurang sehat membuat janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Akibatnya, hal ini pun berlanjut setelah kelahiran.
Di Indonesia, menurut Riskesdas tahun 2013, seperti tertulis dalam laman Kementerian Kesehatan RI, terdapat sekitar 30,8 persen kasus stunting yang terjadi. Hal ini melebihi ambang batas yang seharusnya berada di angka tertingginya, yaitu 20 persen.
Lantas bagaimana mencegah stunting? Pada Hari Gizi Nasional ke-59 ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengambil tema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” dalam upaya perbaikan gizi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Setelah Jalani Bedah Sesar, Wanita Ini Alami Muntah Feses Selama 4 Hari
Upaya-upaya yang dilakukan memang berfokus pada pendekatan keluarga, mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenalkan kepada sang bayi.
Dua tahun pertama kehidupan anak, atau dikenal dengan 1.000 hari pertama merupakan masa yang sangat kritis bagi tumbuh kembangnya. Pada waktu inilah, keluarga—khususnya orangtua—harus yakin bahwa sang bayi mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tepat agar ia tidak menderita malnutrisi yang dapat berujung pada stunting.
ASI eksklusif adalah cara paling murah untuk memastikan kebutuhan nutrisi si kecil terpenuhi. Manfaat ASI eksklusif telah terbukti membantu anak untuk mendapatkan asupan gizi yang mencukupi sehingga meminimalkan risiko terjadi stunting pada anak.
Pemberian ASI yang tidak dimaksimalkan hingga enam bulan, atau terlalu cepat melepas ASI, atau pemberian MPASI yang terlalu dini, dapat membuat bayi kehilangan nutrisi yang dibutuhkan dari ASI.
UNICEF dan WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur enam bulan. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. ASI mengandung gizi lengkap yang mudah dicerna oleh perut bayi yang kecil dan sensitif.
Itu sebabnya, memberikan ASI saja sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi di bawah usia enam bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!