Health / Women
Kamis, 07 Februari 2019 | 15:15 WIB
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

Suara.com - Dokter Salah Diagnosis, Gadis 15 Tahun Ini Meninggal karena Diabetes.

Seorang gadis yang menderita diabetes sempat dikira hanya menderita infeksi telinga. Dia pun meninggal tak lama kemudian. 

Dalam sebuah pemeriksaan di Canterbury Magistrates' Court dilaporkan bahwa mesin pemantauan darah Rosie Umney (15) dari Herne Bay di Kent mungkin telah memberikan pembacaan yang salah.

Dilansir HiMedik dari Mirror, Rabu (6/2/2019), gadis tersebut menderita diabetes tipe 1 dan sakit parah pada 2 Juli 2018 lalu.

Menurut Kent Live, mulanya gadis tersebut dijemput sang kakek, Michael Umney dari sekolahnya untuk pulang ke rumah. Rosie pun disebutkan mulai membaik ketika dijemput pulang dan dirawat oleh ibunya, Georgina Umney.

Namun, sekitar pukul 05.30 sore waktu setempat, sang kakek kembali lagi karena mendapat kabar jika cucunya merasa tidak sehat. Rosie dilaporkan saat itu mengalami hiperventilasi atau pernapasan cepat yang abnormal.

Gadis tersebut juga mengatakan, dia merasakan sakit yang luar biasa hingga akhirnya dia dibawa ke William Street Surgery untuk mendapatkan pertolongan darurat.

Rosie saat itu diperiksa oleh Dr Sadaf Mangi. Ibu dan kakeknya mengatakan kepada dokter, kadar gula darah Rosie yang terpantau mesin adalah normal. Saat diperiksa, detak jantung Rosie 140 per menit. Dr Mangi pun mengatakan, Rosie menderita infeksi telinga dan memberinya resep obat.

"Aku terkejut karena saya yakin dia akan mengatakan untuk pergi ke rumah sakit. Aku berkata pada Georgina, 'Aku tidak merasa bahagia tentang apa yang didiagnosis Dr Mangi'," katanya Michael.

Baca Juga: Aktris Ini Disayat Tegak dan Melintang saat Bedah Sesar, Ini Sebabnya

Sementara Ayah Rosie, Lee Hubble telah membeli obat Calpol untuk putrinya dan berharap obat itu membuat suhu tubuhnya agak pulih.

Hubble mengatakan, dirinya sempat terbangun sekitare pukul 01.00 malam untuk memberikan obat kepada Rosie, tetapi Georgina ternyata sudah memberikan obat kepada putrinya hingga kemudian dia mendengar suara jatuh.

Dia pun melihat Rosie sudah terjatuh di lantai. Mereka lantas bergegas menghubungi paramedis yang kemudian mengambil alih CPR dari Hubble.

Seorang paramedis menguji kembali kadar gula darah Rosie di mana hasilnya menunjukkan 'tinggi' lebih dari 30 mmol/L. Namun, saat diuji menggunakan mesin miliknya sendiri, terlihat gula darah Rosie normal.

Sebuah tes menggunakan mesin kru paramedis menunjukkan, gula darah Rosie tinggi. Rosie pun dilarikan ke rumah sakit. Namun, dia meninggal secara tragis.

Atas kejadian itu sang kakek pun merasa sangat bersalah. "Saya masih menyalahkan diri saya sendiri atas kematiannya karena itu adalah keputusan saya untuk membawanya ke dokter bukan ke A&E," katanya.

Load More