Suara.com - WHO: Tingkat Kejadian Campak Meningkat Tiga Kali Lipat di Eropa
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) kasus campak di Benua Eropa meningkat tiga kali lipat pada 2017 dan 2018 menjadi 82.596 kasus.
Jumlah tersebut tercatat menjadi angka tertinggi yang dicatat WHO selama satu dekade terakhir.
Meski tingkat vaksinasi meningkat, WHO mengatakan cakupan vaksin tidak cukup tinggi untuk mencegah peredaran virus campak di banyak negara.
Misal di Ukraina yang melaporkan jumlah kasus campak tertinggi pada tahun lalu, disusul oleh Serbia.
WHO juga mencatat lebih dari 90% kasus campak ada di 10 negara besar Eropa termasuk Prancis, Italia dan Rusia.
Campak sendiri merupakan virus yang sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius termasuk infeksi paru-paru dan otak.
Total, ada 72 kasus kematian akibat campak di Eropa pada 2018, meningkat dari sebelumnya hanya 42 kasus pada 2017.
Negara-negara Eropa dengan jumlah kasus campak terbanyak dari Januari hingga Desember 2018 adalah:
Baca Juga: Setelah Videonya Viral, Siswa yang Tantang Guru di Gersik Tidak Mau Sekolah
Ukraina (53.218)
Serbia (5.076)
Israel (2.919)
Prancis (2.913)
Italia (2.517)
Rusia (2.256)
Georgia (2.203)
Yunani (2.193)
Albania (1.466)
Rumania (1.087)
Mengapa ada wabah campak di Eropa?
Menurut data WHO, tingkat vaksinasi campak, gondok, dan rubela di Ukraina turun tajam selama beberapa tahun karena berkonflik Rusia. Pada 2016, tingkat vaksinasi hanya 31% atau yang terendah di dunia.
Pada akhir 2017, persentase anak-anak di Ukraina yang telah divaksinasi telah meningkat secara signifikan, menjadi sekitar 90% tetapi WHO mengatakan hal tersebut perlu dipertahankan untuk melindungi populasi dari wabah campak yang lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Waspada Campak, New South Wales Keluarkan 9 Peringatan di Tahun 2019
-
Keren! BLACKPINK Tampil Sebagai Pembuka Gelaran Grammy
-
Puluhan Anak-anak Tewas di Kamp Suriah Akibat Cuaca Ekstrem
-
Washington Darurat Wabah Campak, Ini Penyebabnya!
-
Menyusui Anaknya yang Berusia 4 dan 7 Tahun, Seorang Wanita Dihujat
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas