Suara.com - Luka kecil bisa saja menjadi berbahaya saat disepelekan. Seperti yang dialami oleh seorang pria bernama Chris Aldred.
Aldred (45) seorang IT dari Bolton, Lancashire, Inggris mengalami luka di tangannya saat memindahkan komputer. Ia lantas hanya menggunakan plester luka, seperti dikutip dari dailymail.
Luka yang tampaknya tidak berbahaya ini menyebabkan abses pada tulang belakangnya yang kemudian menjadi sepsis atau peradangan di seluruh tubuh. Karena kondisi ini, berat badannya turun dan tidak bekerja selama 18 bulan.
Dua minggu setelah itu, ia merasakan nyeri di punggung bawah ke arah tulang belakang bagian kanan.
Ia hanya berpikir bahwa dirinya mengalami kejang otot. Namun, beberapa hari berikutnya rasa sakit itu menjadi luar biasa.
Suhu tubuhnya tinggi serta badannya gemetar. Tiga hari kemudian, saat ia pergi ke kamar mandi, ia tak bisa menggerakan kakinya.
"Aku takut dan kemudian membangunkan istriku untuk segera memanggil ambulans," katanya.
Setelah mendapat diagnosis dokter, diketahui bakteri Staphylococcus aureus telah memasuki tubuhnya melalui luka baru-baru ini.
Profesor Anthony Hilton, ahli mikrobiologi di Aston University, Birmingham, menjelaskan, "Mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus ada di lingkungan dan di kulit kita, 40 persen orang memilikinya dan biasanya ada di daerah yang lembap seperti hidung atau ketiak."
Baca Juga: Makan Nasi Kemarin Amankah Bagi Tubuh?
Dokter menambahkan jika kekebalan tubuh seseorang baik, maka bakteri dapat dihancurkan. Sayang, kekebalan tubuh Christ melemah akibat kurang tidur.
Risikonya, mikroorganisme masuk ke aliran darah dan menyebar yang bisa membentuk abses.
"Abses bisa terjadi di mana saja di tubuh, tetapi dalam kasus Chris, itu terjadi di dekat tulang belakang."
Tiga hari kemudian, kondisinya memburuk. Chris mengalami sepsis yang disebabkan ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi. Ini memicu penurunan tekanan darah dan kegagalan organ.
Setelah lima hari pemberian antibiotik intravena, Chris mulai pulih. Ia pun mulai bisa berdiri, bahkan ia telah mengikuti serangkaian cabang olahraga seperti renang, balap sepeda, dan lari. (HiMedik.com/Yuliana Sere)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak