Suara.com - Viral Gadis Makan Sabun Mandi, Yuk Kenali Tanda Penderita Eating Disorders.
Anda pasti pernah melihat orang dengan kelainan makan. Ya, ada saja yang ia makan. Mulai dari kapur, tanah, puntung rokok, binatang mentah. Dari segala kelainan itu, bisa jadi orang tersebut menderita Pica, penyakit pola makan yang aneh.
Baru-baru ini kembali terjadi, yakni ada video gadis makan sabun yang menjadi viral di media sosial.
Video yang diunggah akun Instagram @taante_reempong_officiaall. Dalam video memperlihatkan adegan yang mungkin lebih berbahaya dari sekedar 18+, yakni gadis makan sabun batangan. Banyak netizen yang geli melihat video ini, dan banyak juga yang mengecam tindakan makan sabun tersebut karena anak-anak bisa meniru.
Sontak hal ini mengundang kecaman netizen.
"ntr giliran mati nyalahin tuh produk," seru netizen.
"Min hapus mendingan, banyak anak kecil siapa tau liat terus bukan di jilat2 lagi malah lngsng dimakan,"
"kurang jajan,"
Adanya juga lho yang komen kasihan Gempi, eh..kasihan sabun maksudnya.
Baca Juga: Kenapa Tergores Kertas Bisa Sangat Menyakitkan?
"Kasihan sabunnya,"
Kalau yang ini netizen yang gregetan dengan adegan klimaks.
"Coba digigit trus di kunyah2 ?" ujar netizen lain.
Bicara secara medis atau psikologi, adakah kelainan soal makan sabun? Mengutip Psychologytoday, itu adalah Pica atau gangguan makan (Eating disorders).
Gangguan makan ditandai oleh gangguan pola makan yang terus-menerus yang mengarah pada kesehatan fisik atau psikologis yang buruk. Gangguan makan utama adalah Pica, gangguan perenungan, gangguan asupan makanan yang bersifat menghindar atau membatasi, anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan.
Meskipun perilaku Pica mencakup berbagai zat yang dimakan dan usia yang terpengaruh, penyebabnya tidak dipahami dengan baik. Namun, beberapa orang menyarankan bahwa hal-hal berikut dapat berkontribusi pada keinginan orang untuk makan makanan non-makanan.
Dalam sebuah diskusi Goaskalice, yang tergabung dalam rumah penyedia perawatan kesehatan, spesialis informasi dan penelitian Universitas Columbia Amerika Serikat, ada juga seseorang yang bertanya dan berkonsultasi bahwa stres ternyata mempengaruhinya untuk makan sabun mandi.
"Apa yang orang makan bukan makanan itu dianggap sebagai perilaku yang terkait dengan Pica, yang dianggap sebagai keinginan untuk makan makanan yang tidak bergizi dan bukan makanan. Penelitian ini tidak jelas mengapa beberapa orang menunjukkan perilaku Pica, tetapi ada beberapa korelasi potensial," ujarnya dalam Goaskalice.
"Mengingat hal itu, jika Anda mulai mengalami gejala negatif yang mungkin terkait dengan makan sabun (lebih lanjut tentang ini nanti), adalah bijaksana untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan. Jika Anda khawatir dengan perilaku Anda, Anda mungkin bertanya pada diri sendiri apakah stres adalah alasan utama - dan, jika ya, apakah ada beberapa strategi lain yang mungkin Anda gunakan untuk mengelola stres ini?"
Efek kesehatan jangka panjang potensial dari perilaku pica tergantung pada substansi yang dimakan. Sebagai contoh, pecahan cat mungkin mengandung timbal, dan tinja dapat mengandung parasit - seperti yang Anda bayangkan, zat-zat ini dapat menyebabkan efek kesehatan negatif seperti keracunan dan infeksi (masing-masing).
Untungnya, sabun pada umumnya tidak beracun dan kecil kemungkinannya menyebabkan keracunan, meskipun itu dapat mengganggu kesehatan Anda dengan jumlah besar yang tertelan dari waktu ke waktu. Salah satu efek jangka panjang dari memakan sabun yang perlu diingat adalah penyumbatan atau kerusakan saluran pencernaan. Efek samping ini mungkin memerlukan intervensi medis untuk menghilangkan atau memperbaiki masalah ini.
"Seperti yang Anda sebutkan, makan sabun membuat Anda merasa baik ketika Anda sedang stres - ini mungkin merupakan tanda bahwa tingkat stres Anda terlalu tinggi dan tubuh Anda bereaksi dengan mengidam sabun. Sudahkah Anda mempertimbangkan mengadopsi cara lain untuk mengatasi stres? Ada sejumlah cara alternatif untuk memerangi stres," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Viral Video Perempuan Dihajar Lelaki secara Brutal, Jilbabnya Dilepas
-
Hubungan Kandas, Pasangan Ini Belum Nikah tapi Ribut Harta Gono Gini
-
Viral! Wanita Berhijab Jadi Petugas Medis di Liverpool, Siapakah Dia?
-
Kocak! Imajinasi Liar Warganet Komentari Nama Bocah Berjumlah 19 Kata
-
Termometer Dikira Testpack, Obrolan Pasangan Remaja Ini Viral di Internet
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!