Suara.com - Semua orang tua pasti menginginkan anaknya hidup sehat dan bahagia. Tak terkecuali Wibowo yang tengah meratapi penderitaan anak perempuannya, Yuriska Anindya Putri.
Wibowo melalui akun twitter pribadinya @wibowo_mu7 membagikan cerita tentang kondisi anaknya yang menderita kelenjar getah bening di usia 1 tahun 10 bulan.
Wibowo berkata anaknya mulai menderita kelenjar getah bening di usia 10 bulan. Saat itu Wibowo dan istrinya melihat ada pembengkakan di leher dekat telinga sebelah kanan anaknya.
Mereka pun sempat membawa ke klinik, dokter mendiagnosis anaknya terkena radang dan sempat dirawat selama 2 hari karena demam tinggi yang disangka DBD.
Tetapi, dugaan DBD itu negatif dan anaknya diperbolehkan pulang setelah 2 hari tanpa keterangan lebih lanjut perihal benjolan di leher anaknya.
"Tidak ada sama sekali keterangan lebih lanjut soal bengkak di lehernya tersebut. Beberapa kali Riska sempat sakit demam tinggi namun cuman diobati dengan obat-obatan biasa saja, cuman beberapa kali dibawa ke puskesmas," tulisnya.
Setelah 4 bulan berlalu, Wibowo pun memutuskan pergi ke Jakarta mencari pekerjaan demi menghidupi keluarganya. Beberapa kali ia mengalami kesulitan hingga harus berhutang demi biaya hidupnya.
Tak lama berselang, Wibowo kembali mendapat kabar kondisi anaknya drop hingga dilarikan ke rumah sakit. Saat itulah ia dan istrinya baru mengetahui kalau Yuriska menderita kelenjar getah bening.
"Di situlah dokter mengatakan kalau Riska terkena kelenjar getah bening. Sampai kemarin 2 kali Riska harus masuk RS dan tindakan yang bisa kami lakukan hanya pemberian obat-obatan dan juga memberikan obat herbal. Dokter menyarankan untuk segera dioperasi dan dilakukan tindakan," tulisnya.
Baca Juga: Tinta Tato Bisa Masuk ke Kelenjar Getah Bening, Berbahayakah?
Wibowo bukan tak mau anaknya dioperasi, melainkan keterbatasan dana yang membuatnya terpaksa menunda anaknya segera mendapat penanganan medis.
Dokter sempat menjelaskan bahwa tindakan operasi anaknya bisa ditanggung penuh dengan BPJS, tetapi Wibowo mengaku BPJS-nya sudah menunggak 1,8 bulan. Selain itu, ia juga harus membiayai sendiri obat-obat anaknya yang tidak ditanggung BPJS.
Wibowo dan istrinya pun terpaksa menunda pengobatan Yuriska hanya dengan memberinya obat-obatan seadanya karena keterbatasan dana. Ia sendiri masih berusaha mencari pekerjaan di Ibu Kota, sedangkan istri dan anaknya tinggal di Kendal, Jawa tengah.
Saat ini Wibowo sangat berharap keajaiban Tuhan melalui media sosial agar banyak orang membaca kepiluannya. Ia berharap banyak orang-orang baik yang mau memberinya pekerjaan apapun demi mengumpulkan biaya pengobatan anaknya, baik menjadi tukang cat, instalasi listrik atau apapun.
"Saat ini sehari-hari saya berjualan kue keliling di daerah Depok (ada beberapa langganan saya di sana) dan saya biasa membawa kertas bertuliskan dengan membeli kue ini bapak ibu sudah menyumbangkan untuk biaya pengobatan anak saya," tulisnya.
Wibowo juga berharap masih banyak orang baik yang mau mengulurkan tangan membantu pengobatan anaknya. Tak hanya sekadar uang, Wibowo dan istrinya pun akan menerima bantuan dalam bentuk apapun dari orang-orang yang peduli kondisi anaknya.
Berita Terkait
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Pasca Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak Semarang
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia