Suara.com - Dalam kurun waktu 10 hari, sebanyak 31 anak di India meninggal dunia karena keracunan leci yang menyebabkan penyakit otak.
Kematian puluhan anak dalam waktu singkat itu terjadi di dua rumah sakit di distrik Muzaffarpur yang merupakan wilayah perkebunan leci.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dilansir dari The Telegraph, 31 anak yang meninggal dunia menunjukkan gejala Acute Encephalitis Syndrome (AES), yakni infeksi virus mematikan yang dibawa nyamuk dan ditandai dengan demam tinggi serta radang otak.
Buah leci ini diyakini memicu penyakit metabolik fatal yang disebut ensefalopati hipoglikemik pada anak-anak, terutama kalangan anak muda dengan pola makan buruk.
Karena buah leci mengandung bahan kimia methylene cyclopropyl-glycine (MCPG) yang memengaruhi fungsi otak ketika kadar gula darah pada tubuh rendah karena puasa atau kurang gizi.
Ashok Kumar Singh, kepala petugas medis di Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi Medis Sri Krishna juga menyatakan 31 anak yang meninggal setelah mengonsumsi buah leci juga kehilangan glukosa dalam darah mereka.
Sementara 40 anak lainnya yang masih menjalani perawatan intensif juga mengalami gejala yang sama seperti 31 anak yang telah meninggal dunia.
"Departemen kesehatan telah mengeluarkan panduan bagi orangtua dalam merawat anak-anak mereka selama musim panas. Kami juga mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa mereka," kata SP Singh.
Pasalnya, wabah penyakit akibat buah leci ini ternyata sudah terjadi sejak 1995 yang bertepatan dengan musim leci. Bahkan penyakit ini telah menelan 150 nyawa di tahun 2014.
Baca Juga: Makan Semangka yang di Kulkas 2 Hari, Wanita Ini Nyaris Tak Terselamatkan
Pada 2015, peneliti Amerika Serikat menyatakan ada kaitannya kematian sejumlah orang akibat radang otak dengan zat beracun di dalam buah leci.
Mereka juga mengharapkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap penyebab penyakit tersebut yang mengarah pada kejang, perubahan kondisi mental hingga kematian.
Nitish Kumar, Ketua Menteri Bihar juga menyoroti pentingnya peran orangtua untuk mengawasi anaknya agar tidak mengonsumsi buah leci dalam kondisi perut kosong.
Sebab, kondisi perut kosong itulah yang mungkin menyebabkan mereka lebih mudah terserang penyakit ketika mengonsumsi buah leci.
Berita Terkait
-
Klaim 'Blind Spot' Terbantah! Affan Kurniawan Bisa Terlihat dari Dalam Rantis Brimob
-
Leony Vitria Gak Rela Harus Bayar Pajak Warisan Puluhan Juta
-
Sosok Muhammad Athaya Helmi Nasution, Mahasiswa RI yang Meninggal saat Dampingi Pejabat ke Austria
-
Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Jay Idzes Sampaikan Kabar Duka
-
Duduk Perkara Mahasiswa RI Meninggal saat Dampingi Pejabat ke Austria, EO Diduga Tutupi Fakta
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas