Suara.com - Prevalensi perokok muda di Indonesia terus meningkat. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa jumlah perokok muda mencapai 9,1 persen. Angka ini meningkat sebesar 1,9 persen dari prevalensi di 2013 yang mencapai 7,2 persen.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Siswanto, mengatakan bahwa prevalensi perokok muda bisa diturunkan, salah satunya dengan pemblokiran iklan rokok di internet. Langkah ini pun sudah dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selama beberapa hari setelah Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyurati Kominfo.
"Menurut saya (pemblokiran iklan rokok) efektif untuk perokok pemula. Tapi seberapa besar efektivitasnya kita belum bisa hitung karena baru berlangsung beberapa hari," ujar Siswanto dalam temu media Peringatan Hari Tanpa Tembakau di Balitbangkes, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Siswanto menambahkan, lebih efektif lagi jika pelarangan iklan rokok tak hanya dilakukan di internet tapi juga di media lainnya seperti televisi bahkan ruang publik. Alasannya, pengaruh iklan rokok sangat besar dalam menciptakan perilaku merokok di kalangan remaja.
"Dampak iklan untuk perokok pemula, korelasinya tinggi. Iklan rokok dikaitkan dengan lifestyle, kejantanan, dan imej bahwa pemuda harus mencari jati diri dan mengasah keberanian. Itu sangat berpengaruh," imbuhnya.
Selain pelarangan iklan rokok, Siswanto juga menyinggung upaya kenaikan cukai rokok yang menurutnya juga dapat menekan jumlah perokok pemula. Siswanto mengatakan ketika cukai rokok naik, maka harga rokok pun ikut naik sehingga permintaan dapat menurun.
"Studi yang Balitbangkes lakukan dengan UI mengenai dampak peningkatkan cukai terhadap penurunan konsumsi rokok memang positif. Tapi angkanya itu tidak hanya cukup 15 persen. Minimal dua kali lipat karena pada perokok pemula secara ekonomi kalau harga ditinggikan, demand akan turun. Tapi mungkin kalau untuk perokok lama tidak terlalu signifikan karena sudah adiksi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara