Suara.com - Perancis Jadi Negara yang Tidak Percaya Vaksin itu Aman.
Sikap skeptis terhadap vaksin kini diambil tegas oleh negara Perancis. Menurut survei Wellcome Global Monitor., sepertiga orang Perancis tidak setuju bahwa vaksin itu aman.
Keraguan terhadap vaksinasi ini mencerminkan ketidakpercayaan publik terhadap sikap politik Perancis belakangan ini. Para pakar menyebut gerakan anti-vaksin Prancis melalui studi Wellcome menemukan bahwa Perancis memiliki tingkat ketidakpercayaan terhadap pemerintah.
Dalam survei yang dibuat, ada pertanyaan apakah vaksin aman? Hampir 33 persen warga Perancis yang disurvei menganggap vaksin tidak aman, nomor dua ada negara Gabon dengan 26 persen, selanjutnya ada negara Togo 25 persen, Russia 24 persen, dan Switzerland 22 persen.
Lalu soal apakah vaksin penting untuk anak-anak, Perancis masuk ke 3 besar denga 10 persen. Negara pertama yang mengaku vaksin tak penting untuk anak adalah Armenia sebanyak 12 persen.
Laurent-Henri Vignaud, seorang sejarawan di University of Burgundy dan rekan penulis Antivax, sejarah sentimen anti-vaksin baru-baru ini di Prancis, mengatakan "Tidak ada alasan struktural bahwa keragu-raguan vaksin lebih tinggi daripada di negara-negara tetangga, tetapi ketidakpercayaan publik terhadap politik dan pemerintahan, meningkatkan kritik dan sentimen," ujarnya seperti mengutip The Guardian (20/6)
“Gerakan anti-vaksin di Perancis adalah perkembangan yang lebih baru daripada gerakan anti-vaksin di Inggris. Gerakan kecil di Perancis, yang awalnya hanya riuh di dunia online, tidak lebih kuat dari tempat lain,” kata Vignaud.
"Sampai awal tahun 2000-an, 90% orang Perancis pro-vaksin, tetapi kemudian skandal yang melibatkan perusahaan obat mengguncang kepercayaan publik. Sebuah titik balik terjadi pada 2009 ketika pemerintah Perancis memesan sejumlah besar vaksin untuk melawan epidemi flu babi. Kurang dari 10% orang menerima tawaran untuk mendapatkan vaksin di tengah kekhawatiran efek samping dari vaksin itu. Pemerintah dipandang telah melakukan pemesanan besar-besaran secara berlebihan dengan dana publik, hal ini yang menimbulkan pertanyaan dan reaksi kritis publik soal kemanan vaksin yang ada," lanjutnya.
“Dalam sejarah kami baru-baru ini, H1N1 [flu babi] adalah saat ketika keraguan merasuki banyak masyarakat. Hal ini memantik komunitas yang taidnya kecil soal kampanye anti-vaksin menjadi besar, ” tegas Vignaud.
Baca Juga: Semakin Mematikan, Australia Distribusikan 12 Juta Vaksin Flu
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak