Suara.com - Catat, Ini Keunggulan Diet DNA Dibandingkan Diet Golongan Darah
Sama-sama menggunakan elemen darah dalam penentuan jenis makanan dan pola makan, apa ya bedanya diet DNA dengan diet golongan darah?
Product Specialist Prodia Dr. Siska Darmayanti M.Farm menjelaskan diet berlandaskan golongan darah hanya fokus pada mengelompokkan empat golongan darah, dan itu hanya berkaca dari banyak pengalaman.
"Diet golongan darah hanya mengelompokkan diet golongan darah A, AB, O, atau B. Tapi kalau itu dia sejauh ini hanya berdasarkan pengalaman, pengelompokkan. Misalnya kecenderungan orang yang golongan darah A, itu dia makannya apa yang cocok," ujar Dr. Siska dalam acara Anniversary Ke-29 SOGO di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).
Namun diet DNA atau nutrigenomic dilakukan secara perorangan, karena tiap DNA berbeda maka metode dalam diet dan olahraga juga jelas berbeda setiap orangnya, bukan per golongan, sehingga lebih spesifik.
"Misalnya genetik ini dia bisa mengolah metabolisme kopi yang jelas, genetik saya apa variasinya, jadi lebih tepat tidak hanya gambaran general aja yang pengelompok-pengelompokkan," jelasnya.
Misalnya ditemukan dalam satu golongan darah si A bisa sembelit akibat kopi, namun pemilik golongan darah yang sama si B baik-baik saja. Lalu tak disangka si B sembelit karena susu, dan tidak dengan si A.
Menurut Dr. Siska dalam sekali pemeriksaan DNA, maka institutnya Prodia akan memeriksa sebanyak 50 gen. Di dalam gen itu ada variasinya yang mencapai 75, jadi semakin detail kita mengenal tubuh sendiri.
"Bagaimana sih kecenderungannya terhadap kopi, apakah dia cepat atau lambat. kalau misalnya dia cepat berarti dia mempunyai risiko terhadap hipertensi serangan jantung yang diakibatkan kopi, itu menjadi normal," terangnya.
Baca Juga: Benarkah Golongan Darah dapat Menentukan Kepribadian?
"Tapi kalau kopinya lambat di keluarin dari tubuh, itu yang akan meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, dan lain-lain," sambungnya.
Itu belum seberapa menurut Dr. Siska, karena dalam tubuh ada ratusan ribu variasi gen, bahkan lebih. Saat ini yang mampu dikerjakan timnya sebanyak 650.000 variasi genetik.
Uniknya lagi, pemeriksaan DNA ini cukup sekali seumur hidup dengan membayar Rp 7 juta, maka ia tidak perlu memeriksa lagi sampai kapanpun, karena gen yang tidak akan berubah.
Bagaimana, tertarik mencoba diet DNA? (Dini Afrianti)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!