Suara.com - Yuk Peduli Kesehatan, Ini Aplikasi Edukasi Masalah Diabetes.
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi diabetes melitus diperkirakan mencapai angka 10.9 persen dari seluruh kasus pesakitan.
Bahkan pada 2017, Indonesia menduduki peringkat keenam di dunia dengan jumlah 10.3 juta penderita diabetes dengan rentang usia 20 sampai 79 tahun.
"Diabetes dapat dicegah namun jika tidak ditangani dengan cepat, dapat menjadi penyebab terjadinya amputasi, disabilitas, hingga kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup sebesar 5-10 tahun. Namun dengan perawatan yang tepat, diabetes dapat dikontrol dan pasien dapat memiliki kualitas kehidupan dan kesehatan yang lebih baik," kata Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB Perkeni), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD.
Dengan data-data yang sangat mengkhawatirkan tetsebut, praktisi kesehatan dituntut lebih cepat, praktis dan tepat dalam mendapatkan informasi masalah diabetes.
Untuk itu, PB Perkeni dan Sanofi Indonesia meluncurkan aplikasi yang diberi nama Diabetes Education Enchancement for Engaged Partnership (DEEP) yang diperuntukkan bagi para praktisi kesehatan.
"Peluncuran aplikasi ini menjawab kebutuhan akan informasi yang tepat, berimbang dan merata bagi seluruh tenaga kesehatan dalam penatalaksanaan diabetes, yaitu sebagai teknologi pendukung yang dapat mempermudah, mempercepat dan menjangkau lebih luas penyebaran informasi yang dibutuhkan bagi seluruh tenaga kesehatan dan pasien," kata Koordinator Bidang Teknologi Informatika Perkeni, dr. Rulli Rosandi, SpPD dalam acara peluncuran aplikasi di Ruang Serbaguna Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin, (1/7/2019).
DEEP sendiri bertujuan untuk meningkatan kemampuan tenaga ahli medis dalam manajemen diabetes, memberdayakan ekosistem pelayanan kesehatan dan menyediakan forum bagi tenaga ahli medis untuk berkontribusi pada perawatan diabetes.
Aplikasi tersebut memuat tiga fitur utama yaitu Discover yang berisi video serta artikel dan jurnal kesehatan terpercaya. Selanjutnya ada fitur CME-Learn berupa pendidikan medis berkesinambungan yang berakreditasi IDI serta fitur Forum, sebuah diskusi daring dengan para ahli spesialis.
Baca Juga: Pakai Teknologi AR, Pelanggan Gucci Bisa Coba Sepatu dengan Aplikasi Ini
Aplikasi ini dapat diunduh di Apple Store bagi pengguna iPhone dan Play Store bagi pengguna Android. Aplikasi ini mengedukasi masalah diabetes khususnya bagi praktisi kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?