Suara.com - Bunda Perlu Tahu, 5 Cara Mencegah Anak Obesitas
Kasus anak obesitas ekstrem kembali ditemukan di Indonesia. Bocah 7 tahun bernama Satia Putra diketahui memiliki berat badan 95 kilogram, yang membuatnya sulit bergerak dan beraktivitas.
Obesitas anak saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengancam anak Indonesia. Data Riskesdas 2013 menyebut ada 18,8 persen anak usia 5 hingga 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,8 persen anak obesitas.
Padahal, pakar kesehatan mengungkap bahwa obesitas merupakan masalah kesehatan yang dapat dicegah. Nah, dirangkum dari Healthline, berikut 5 cara mencegah anak obesitas.
Mengatur pola makan
Ajarkan anak mengenali rasa lapar dan rasa kenyang. Anak harus bisa membedakan antara lapar di mulut dan lapar di perut, serta menyarankan mereka untuk hanya makan bila terasa lapar di perut. Setelah itu, anak juga harus belajar mengenali rasa kenyang, sehingga bisa berhenti makan meskipun masih ingin.
Memperkenalkan variasi makanan bergizi pada anak
Sampaikan apa saja kandungan serta manfaat dari makanan tersebut agar anak tahu jika yang dikonsumsinya memiliki manfaat baik bagi tubuh. Dengan begitu anak akan selektif antara memilih makanan yang sehat dan bermanfaat dengan makanan yang tidak baik bagi tubuhnya. Dengan mengetahui makanan yang baik bagi tubuh bisa menjadi salah satu cara menghindari obesitas pada anak.
Meningkatkan aktivitas fisik
Baca Juga: Peneliti Sebut Ada Kaitan Antara Perceraian dengan Obesitas Anak
Mendorong anak melakukan aktivitas fisik anak menjadi tugas orang tua. Tidak perlu aktivitas yang berat dan menyita waktu, beberapa aktivitas fisik ringan juga bisa dilakukan seperti berdiri, berjalan, serta melakukan permainan ringan.
Waktu tidur yang tepat
Waktu tidur yang kurang bisa menjadi faktor utama yang menyebabkan obesitas pada anak dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Setiap anak memiliki standar durasi tidur yang berbeda tergantung usianya.
Makanan manis hanya sebagai bonus
Menjadikan makanan yang manis sebagai bonus saja. Pemilihan makanannya pun juga harus dipertimbangkan, sebaiknya hindari MSG. Makanan yang perlu dibatasi antara lain adalah permen, cokelat, minuman dengan kadar gula tinggi, chips kentang, serta makanan ringan lain. [Rosalin Febriyanti]
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru