Suara.com - Sejak Joanne Carr melahirkan putranya, Dougie, ia tidak pernah mempunyai masalah apapun ketika menyusui putranya itu. Tetapi saat usia buah hatinya menginjak 14 bulan, Duogie menolak untuk menyusu di payudara kanan sang ibu.
"Dia baik-baik saja (mau) saat menyusu di dada yang lain. Aku mengira (dada kananku) mengalami saluran tersumbat atau sesuatu, Itu sangat aneh," tutur Carr, melansir INSIDER.
Akhirnya wanita ini memutuskan untuk menyelidikinya lebih lanjut dan melakukan pemeriksaan payudara. Inilah saat ia menemukan ada benjolan yang ditemukan, seperti kanker.
Carr didiagnosis dengan kanker duktus invasif. Ia menjalani 8 putaran kemoterapi. Dan untungnya pada April 2018 kemarin dokter dapat mengangkat sisa-sisa tumor yang sudah menyusut dan Carr dalam remisi selama satu tahun.
Ia mengaku, jika bukan karena putranya kemungkinan ia tidak akan pernah menyadari bahwa ia menderita kanker.
Bukan sebuah kebetulan bahwa bayi Dougie berhenti menyusui dari payudara kanan Carr.
Menurut konsultan laktasi bersertifikasi dewan internasional, Leigh Anne O'Connor, ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa kanker dapat mengubah rasa ASI.
Lebih khusus, penyebabnya kemungkinan karena sel-sel kanker dapat membuat rasa asin-manis khas ASI menjadi lebih pahit dan tidak mengenakkan.
O'Connor menambahkan, reaksi yang sama dapat terjadi jika seorang wanita menderita mastitis, atau peradangan dan infeksi pada payudara yang biasanya terjadi dalam tiga bulan pertama menyusui.
Baca Juga: Ratna Galih Belajar Menyusui 2 Bayinya Sekaligus, Perhatikan 3 Hal Ini
Menurut La Leche League International, sebuah organisasi advokasi menyusui, tidak semua bayi akan berhenti menyusui dari payudara yang memiliki tumor kanker. Tetapi beberapa akan melakukannya karena kanker pada jaringan payudara dapat memengaruhi rasa atau mengurangi jumlah ASI yang tersedia.
Carr mengatakan dia percaya Dougie merasakan benjolan itu karena berada di dekat putingnya tempat dia menyusu, tetapi dokter tidak mengkonfirmasi itu penyebab Dougie menolak diberi makan.
Berita Terkait
-
Art Healing Session: Ketika Seni Jadi Obat Hati Pejuang dan Penyintas Kanker Payudara
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup
-
Banting Setir, Nunung Srimulat Kini Jadi Juragan Restoran: Rezekinya Dikasih Allah Lewat Sini
-
Gelombang Cinta Mengalir, Asrilia dan Musisi Istimewa Kumpulkan Rp85 Juta untuk Pejuang Kanker
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah