Suara.com - Geoffrey Dusheiko, profesor kedokteran emeritus di Institut UCL untuk Kesehatan dan Pencernaan dan Rumah Sakit King's College, mengatakan pemerintah perlu mulai menangani HBV (virus hepatitis b) secara serentak, sama seperti bagaimana pasien HIV saat ini diskrining dan dikelola.
"Hepatitis B kronis merupakan penyebab utama kanker hati tetapi menyebabkan penyakit hati yang diam," kata Dusheiko.
"Penyakit ini dapat tetap diam dan karenanya tidak terdiagnosis selama beberapa dekade, sampai orang yang pertama kali muncul di usia dewasa muda atau paruh baya dengan sirosis dekompensasi, gagal hati, atau karsinoma hepatoseluler," sambungnya.
Sayangnya, dalam penelitian 2018 yang terbit di jurnal Lancet Gastroenterology & Hepatology, sekitar 300 juta orang di seluruh dunia mengidap hepatitis B, dan sayangnya sebagian besar dari pasien tidak terdiagnosis atau tidak diobati, menurut peneliti.
Sekitar 90% orang yang terinfeksi oleh virus yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dirawat, tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.
Melansir The Guardian, peneliti menemukan virus 'paling menular' ini di Asia Timur dan Afrika sub-Sahara. Tetapi, untuk Cina, India, Nigeria, Filipina dan Indonesia, lebih dari 57% dari semua infeksi.
Agar tidak terlambat menyadarinya, lebih baik kita semua mengenali gejala awal dari 'silent killer' ini, antara lain:
- Penyakit kuning (kulit atau bagian putih mata menguning, dan kencing berubah menjadi coklat atau oranye).
- Kotoran berwarna terang.
- Demam.
- Kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
- Gangguan perut, seperti kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah.
- Sakit perut.
Berdasarkan WebMD, gejala hepatitis B mungkin tidak muncul pada 1 hingga 6 bulan setelah terserang virus.
Pasien kemungkinan tidak merasakan apa-apa. Sekitar sepertiga dari orang yang memiliki penyakit ini tidak menyadari adanya keanehan dalam dirinya. Mereka kemudian hanya mencari tahu melalui tes darah.
Baca Juga: Hingga Muntah Darah, Apa yang Dilakukan Jika Kena Hepatitis Tingkat Lanjut?
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis