Suara.com - Pada 11 Juli 2019 lalu, seorang bocah 7 tahun bernama P. Ravindran asal India dibawa ke Saveetha Dental College dan Rumah Sakit di Chennai.
Di sana ia mengeluhkan bahwa dirinya mengalami pembengkakan pada rahang kanan bawahnya.
Setelah diperiksa, dokter gigi harus mencabut sebanyak 526 gigi dari mulut bocah kecil itu.
"Kami belum pernah melihat gigi sebanyak ini di satu situs," kata Dr. Pratibha Ramani, seorang profesor dan Kepala Departemen Patologi Lisan dan Maksilofasial.
Sebelum mencabutnya, sang dokter melakukan X-Ray dan CT-Scan terlebih dahulu dan mengatakan ada sebuah 'struktur mirip kantong' di mulut Ravridan.
Seorang profesor Bedah Mulut dan Maksilofasial di Saveetha Dental College and Hospital, P. Senthilnathan, mengungkapkan penemuan itu dikenal sebagai senyawa komposit odontoma.
"Pertumbuhan seperti tumor mencegah pertumbuhan gigi molar permanen pada anak laki-laki di sisi yang terkena. X-Ray dan CT scan menunjukkan banyak gigi yang belum sempurna dalam jaringan mirip kantung," jelas Senthilnathan, melansir New Indian Express via INSIDER.
Pada saat itu, dokter memutuskan pembedahan diperlukan untuk mengobati kondisi langka. Orang tuanya awalnya setuju untuk itu, tetapi butuh beberapa jam untuk meyakinkan anak itu.
Senthilnathan mengatakan prosedur, yang membutuhkan anestesi umum, memakan waktu sekitar satu setengah jam. Setelah itu, butuh waktu lima jam bagi ahli bedah untuk mengeluarkan 526 gigi dari 'kantung'.
Baca Juga: Pergi ke Dokter Gigi, Lelaki Ini Malah Kehilangan Kaki dan Tangannya
"Gigi itu dalam ukuran berbeda yang bervariasi antara 0,1 mm hingga 15 mm," lanjutnya.
"Mereka tampak seperti mutiara dalam tiram. Bahkan potongan terkecil memiliki mahkota, akar dan lapisan enamel seperti gigi," sambungnya.
Setelah operasi berhasil, akhirnya bocah kecil ini hanya mempunyai 21 gigi. Seharusnya, seorang anak hanya memiliki 20 gigi dan orang dewasa memiliki 32, menurut Healthline.
"Meskipun penyebab kondisinya tidak diketahui, genetika bisa menjadi salah satu alasannya," kata Dr. Ramani.
"Lingkungan juga dapat memainkan peran penting. Kami telah mengambil studi untuk melihat apakah radiasi dari menara ponsel merupakan faktor dalam kondisi seperti itu."
Menurut New Indian Express, dokter gigi berharap bahwa satu-satunya efek samping jangka panjang adalah anak itu mungkin memerlukan implan molar ketika ia berusia 16 tahun.
Berita Terkait
-
Dokter Gigi Rasa Tempat Olahraga? OMDC Hadirkan Padel Court dan Gym di Klinik Baru
-
Tren Kasus Cabut Gigi Bungsu Melonjak Drastis usai Pandemi, Asuransi sampai Bikin Aturan Khusus
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Menghadapi Era Digital, Dokter Gigi Perlu Sinergi Multidisiplin
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern