Suara.com - Squat adalah salah satu olahraga yang mudah dan efektif untuk membuat tubuh menjadi lebih kuat dan sehat. Namun, jangan coba-coba melakukan olahraga ini dengan berlebihan, karena kamu bisa mengalami hal buruk seperti yang menimpa dua orang remaja ini.
Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit karena kerusakan ginjal akibat melakukan squat selama lebih dari dua jam, hingga lebih dari 1000 kali. Salah satu remaja yang dilaporkan bernama Xiao Tang mengaku dia sengaja menantang temannya untuk adu kuat stamina melalui video call di internet.
Mereka ingin melihat, seberapa lama mereka bisa, sebelum akhirnya salah satunya menyerah. Namun upaya mereka untuk saling mengalahkan menjadi bumerang ketika mereka bangun keesokan harinya dengan kaki yang sakit dan urin berwarna coklat.
"Ini terlalu memalukan untuk dikatakan. Saya mengobrol dengan (teman saya) di Guandong melalui internet. Kami berdua tidak ingin kalah dan kami berusaha untuk saling mengalahkan. Namun, tiba-tiba kami melihat ada yang salah di pagi hari," ujar dia seperti yang dilansir Metro.
"Pertama-tama, kaki saya tidak hanya sakit, tapi saya juga tidak bisa menekuknya. Lalu saya pergi ke kamar mandi dan air seni saya berwarna coklat," tambah dia lagi.
Xio tahu itu bukan pertanda baik. Dia didiagnosis dengan rhabdomyolysis, suatu kondisi serius yang disebabkan oleh cedera otot rangka. Serat ototnya mati, lalu dilepaskan ke dalam aliran darah, yang bisa menyebabkan gagal ginjal atau bahkan kematian.
Tubuhnya tidak dapat membuang limbah, yang berarti air seninya menjadi keruh. Meskipun kerusakan ginjal bisa berakibat fatal, Xio berhasil mendapatkan perawatan segera dan dilarikan oleh dokter ke rumah sakit yang lebih besar untuk dirawat di perawatan intensif.
Saat dia menelepon temannya, dia terkejut saat temannya mengatakan bahwa dia juga dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang sama.
Dr. Bruce Cohen, seorang petugas medis untuk FBI, mengatakan kepada Live Science, jika kondisi yang diakibatkan latihan ekstrim jarang terjadi. Dia mengatakan squat biasanya tidak berbahaya, tetapi kemungkinan para remaja ini mengerahkan diri mereka jauh di atas batas fisik mereka.
Baca Juga: Diungkap Dokter, Ini 10 Gejala Gagal Ginjal yang Jarang Diketahui
"Dengarkan tubuhmu. Jangan bodoh," saran dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan