Suara.com - Gempa 7,4 SR yang terjadi di Banten kemarin Jumat (2/8/2019) masih menimbulkan kekhawatiran sejumlah masyarakat yang terdampak.
Dalam kondisi ini, semua orang pasti mulai meningkatkan kewaspadaan jika terjadi gempa susulan, terlebih ibu hamil.
Anda mungkin ada yang penasaran bagaimana pengaruh guncangan gempa bumi pada kehamilan?
Sebuah studi tentang gempa bumi tahun 2005 di Chili pernah meneliti pengaruh guncangan gempa bumi pada ibu hamil.
Hasilnya, ibu hamil yang mengalami gempa bumi di trimester pertama lebih berisiko melahirkan bayi prematur.
Sementara penurunan berat lahir dan waktu kehamilan relatif kecil, hasilnya cukup signifikan menunjukkan bahwa gempa bumi yang dialami lebih dari 6 bulan sebelum melahirkan bisa berdampak buruk pada kehamilan.
"Secara statistik hasilnya signifikan, jauh di batas kesalahan dan itu bukan suatu kebetulan," kata Florencia Torche, sosiolog NYU dikutip dari Wired.
Studi baru Torche juga pernah meneliti dampak guncangan gempa bumi pada ibu dan janin dalam kandungannya. Dalam hal ini, stres maternal telah dikaitkan menjadi penyebabkan kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir lebih rendah.
Namun, studi tahun 2011 tentang gempa Northridge 1994 menunjukkan bahwa aktivitas seismik utama memberikan dampak yang cukup signifikan pada ibu hamil yang merasakannya.
Baca Juga: Konsumsi Narkoba saat Hamil, Wanita ini Lahirkan Bayi Kembar Prematur
Tetapi, bukan pada ibu hamil yang mendekati persalinan. Melainkan ibu hamil yang baru saja hamil atau trimester awal.
Ibu hamil trimester pertama atau 3 bulan pertama kehamilan berisiko melahirkan bayi seminggu lebih cepat dari tanggal yang diperkirakan.
Peneliti menduga guncangan gempa yang dirasakan oleh ibu hamil seperti mengaktifkan "jam plasenta" yang membuatnya melahirkan lebih cepat.
"Mungkin ada ledakan hormon pelepas kortikotropin, respons stres yang berfungsi sebagai sinyal bagi tubuh wanita hamil bahwa harus melahirkan bayinya lebih cepat," katanya.
Meski begitu, berat badan bayi lahir yang lebih rendah bisa juga pengaruh faktor lainnya. Sehingga peneliti memerlukan riset lebih lanjut agar mengetahui secara pasti penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah.
Berita Terkait
-
5 Sepatu Nyaman untuk Ibu Hamil dengan Bantalan Empuk dan Sol Anti-Slip
-
Gempa M 4,0 Guncang Bima, Getaran Terasa Seperti Truk Melintas
-
7 Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil dan Menyusui: Bisa Membahayakan Janin
-
Jangan Anggap Sepele! Larangan Selama Kehamilan yang Sering Diabaikan
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan