Suara.com - Kebersihan memang penting, seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet, sebelum makan atau setelah memegang benda kotor. Tetapi mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer berlebihan lebih berbahaya daripada manfaatnya.
Melansir laman resmi Rumah Sakit Piedmont, beberapa peneliti percaya bahwa menggunakan hand sanitizer atau pembersih tangan secara berlebihan justru membangun resistensi terhadap bakteri.
Ini berkaitan dengan salah satu teori tentang peningkatan jumlah anak dengan alegi dan kepekaan lingkungan.
Samer Blackmon, MD, seorang spesialis penyakit dalam di Piedmont, mendukung teori ini.
"Dengan terus-menerus menggunakan pembersih tangan, Anda menghilangkan bakteri yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh Anda, memungkinkan serangga yang kebal antibiotik memasuki sistem Anda dan membuat Anda sangat sakit," jelas Blackmon.
Ketika masih kecil, sistem kekebalan tubuh diperkuat oleh paparan kuman sehari-hari. Hal ini memungkinkan kuman tersebut menyesuaikan dan mengatur dirinya sendiri untuk hidup di lingkungan Anda.
Sebaliknya, ketika paparan parasit, bakteri dan virus terbatas sejak dini, ini meningkatkan peluang anak-anak untuk tidak mempu melawan 'agen' asing ini.
Para peneliti percaya ini mengarah pada kecenderungan yang meningkat untuk anak-anak untuk memiliki alergi, asma dan penyakit autoimun lainnya di kemudian hari.
Di sisi lain, menggunakan hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol dan mencuci tangan terlalu sering dapat menyebabkan tangan kering, pecah, dan berdarah. Hal ini memungkinkan kuman masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Cuci Tangan Pakai Sabun Lebih Efektif Bunuh Kuman Dibanding Hand Sanitizer
Berita Terkait
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Bahaya Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Biang Kerok Keracunan MBG di Jabar
-
Terobosan Baru! Bagaimana Bakteri Bisa Dipakai untuk Mendeteksi Mikroplastik?
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?