Suara.com - Secara umum, ternyata mencuci tangan menggunakan sabun dan air secara menyeluruh dapat mencegah penyebaran penyakit menular lebih baik daripada hanya menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.
Menjaga tangan tetap bersih dapat membantu diri sendiri dan orang lain dari penyakit yang ditularkan melalui kontak tidak langsung, jelas Philip Tierno , profesor klinis di Departemen Patologi di NYU Langone Health.
"Secara keseluruhan, taruhan terbaik untuk rata-rata orang, dalam keadaan normal, adalah mencuci tangan dengan sabun dan air," kata Tierno kepada INSIDER.
Dia menambahkan sabun dan air dapat lebih efektif daripada hand sanitizer berbahan dasar alkohol karena beberapa bakteri berbahaya seperti Clostridium difficile , sejenis pembentukan spora, tidak terbunuh.
Menurutnya, untuk memerangi kuman dengan mencuci tangan berarti harus fokus pada berapa lama dan seberapa bersih Anda mencuci tangan.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), diperlukan waktu 20 detik atau lebih saat mencuci tangan.
Dalam hal efektivitas membunuh kuman, jenis sabun dan suhu air yang Anda gunakan tidak terlalu penting. Fokus utama Anda harus mencuci tangan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Namun jika tidak ada air dan sabun, hand sanitizer juga dapat digunakan. Tetapi setidaknya kadar alkoholnya 60%.
"Ketika sabun dan air tidak tersedia, gel alkohol disarankan oleh CDC sebagai alternatif," kata Tierno.
Baca Juga: Tak Mencuci Tangan Setelah dari Toilet, Seberapa Kotor?
"Dengan cara yang sama Anda akan mencuci tangan Anda dengan sabun dan air, gosok tangan Anda bersama dengan hand sanitizer, masuk di sela-sela angka Anda, gosok tangan Anda dan telapak tangan seperti halnya saat mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air," katanya.
Berita Terkait
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Bahaya Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Biang Kerok Keracunan MBG di Jabar
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan