Suara.com - Seorang pria asal Korea Selatan menderita sakit perut dan demam tinggi setelah menjalani operasi usus buntu.
Awalnya, pria ini mengira rasa sakitnya karena efek operasi radang usus buntu. Tetapi, rasa sakitnya tak kunjung hilang sampai berbulan-bulan.
Pria ini pun mulai merasa ada yang aneh dan kembali ke dokter. Dokter hanya memberinya antibiotik untuk meredakan rasa sakit.
Dokter juga memintanya istirahat dengan alasan luka operasinya membutuhkan waktu untuk sembuh. Dokter tidak memeriksa lebih detail luka operasi pria tersebut.
Setelah 3 bulan, dilansir dari World of Buzz, sakit perut pria ini semakin parah sampai jatuh pingsan. Ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan segera pergi ke rumah sakit.
Tanpa pemeriksaan rontgen, dokter langsung mengambil tindakan operasi untuk menangani rasa sakit pria tersebut.
Saat operasi, dokter terkejut menemukan ada kasa medis berukuran 35 cm tertinggal di usus kecilnya.
Ketika pria ini mengetahui rasa sakit perutnya akibat kasa medis yang tertinggal di usus selama berbulan-bulan, ia seketika marah.
Namun, dokter yang menanganinya dan telah melakukan kesalahan justru berusaha membela diri. Dokter mengaku tidak pernah meninggalkan kasa medis di dalam perut pria tersebut saat operasi usus buntu.
Baca Juga: Benarkah Kurang Minum Bisa Sebabkan Radang Usus Buntu?
Bahkan dokter justru menuduh pria itu sendiri yang memakan kasa medis hingga masuk ke dalam ususnya. Wah, masa bisa begitu?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia