Suara.com - Seorang bayi asal India mengalami kondisi langka, karena saat dilahirkan pada Kamis (15/8/2019), bayi yang berasal dari distrik Etah di Uttar Pradesh itu memiliki tiga kepala.
Kondisi ini pun mengejutkan pihak medis serta keluarganya.
Bayi perempuan tersebut mempunyai dua benjolan besar yang terbentuk di dari bagian belakang tengkoraknya.
Untungnya setelah proses persalinan sang ibu dinyatakan sehat. Saat hamil pun sang ibu tidak pernah mengalami komplikasi apa pun.
Dia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Distrik di Etah karena pusat kesehatan tidak memiliki fasilitas medis canggih.
"Ini adalah kondisi medis yang sangat langka," jelas Rajesh Thakur, Kepala Inspektur Medis, Rumah Sakit Distrik, Etah.
Thakur juga mengatakan mereka akan melakukan pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan kondisi medis yang menyebabkan kelainan tersebut.
“Tubuh anak belum sepenuhnya berkembang. Kami akan melakukan pemindaian MRI dan kemudian melakukan operasi untuk memisahkan 'kepala'," lanjutnya.
Melansir The Sun, kondisi ini disebut sebagai encephaloceles.
Baca Juga: Tidur Seranjang dengan Orangtua, Bayi Ini Mati Tertindih Bantal
Menurut NHS, ensefalokel adalah jenis kelainan bawaan neural tube yang langka di mana bagian tengkorak belum terbentuk dengan baik.
Jadi sebagian dari jaringan otak dan struktur terkait berada di luar tengkorak.
Sayangnya, menurut laporan, bayi yang didiagnosis dengan encephaloceles ini hanya memiliki tingkat kelangsungan hidup 55 persen saja.
Prognosis jangka panjang untuk kemungkinan bertahan hidup menjadi berkurang jika ada komplikasi lain. Seperti cacat, suatu sindrom, atau jika jaringan otak menonjol ke dalam kantung (benjolan).
Berita Terkait
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Ungkap Alasan Menyentuh Adopsi Bayi Perempuan
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
7 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk Untuk Bayi, Aman Buat Kulit Sensitif
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi