Suara.com - Seorang perempuan bernama Novi Sri Wahyuni (21) mengeluh sakit setelah mengonsumsi obat kedaluwarsa yang didapatnya dari Puskesmas Kamal Muara, Jakarta Utara.
Padahal, saat ini kondisi Novi sedang hamil 15 minggu.
"Iya benar, klien kami Ibu Novi Sri, pasien Puskesmas Kelurahan Kamal Muara, diberikan obat yang sudah kedaluwarsa, setelah pasien mendatangi puskesmas untuk komplain atas obat tersebut, karena setelah mengkonsumsi obat tersebut perut terasa sakit/keras, janin sakit, muntah-muntah, dan kepala pusing," ungkap Pius Situmorang kepada Suara.com.
Atas kasus ini, pihak puskesmas mengaku telah lalai dalam melakukan tugasnya.
"Lalu pihak puskesmas atau apoteker mengakui obat tersebut sudah kedaluwarsa saat diberikan dan pegawai puskesmas mengakui bahwa dia lalai," sambungnya.
Dari kasus ini, mari ketahui tentang obat yang sudah kedaluarsa.
Berdasarkan laporan Harvard Medical School yang dikutip dari kolom Psychopharmacology Today, tanggal kedaluwarsa merupakan tanggal di mana produsen masih dapat menjamin potensi penuh dan keamanan obat.
Berdasarkan penelitian Food and Drug Administration (FDA) terhadap pasukan militer yang membutuhkan obat-obatan, 90% dari 100 lebih obat, baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas, sangat baik digunakan bahkan 15 tahun setelah tanggal kedaluwarsa.
Jadi tanggal kedaluwarsa tidak benar-benar menunjukkan titik di mana obat tidak lagi efektif atau menjadi tidak aman untuk digunakan.
Baca Juga: Kronologi Ibu Hamil Novi Diberi Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Kamal Muara
Otoritas medis menyatakan jika obat yang kadaluwarsa aman untuk dikonsumsi, bahkan obat yang kadaluarsa bertahun-tahun lalu.
Menempatkan obat di tempat yang dingin, seperti lemari es, akan membantu obat tetap manjur selama bertahun-tahun.
Hal ini juga disebut oleh kepala departemen praktik farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Connecticut, C. Michael White, yang dilansir dari VICE.
"Singkatnya, jika itu adalah tablet atau kapsul dan sedang digunakan untuk penyakit tidak serius, di mana hasil dari sub-potensi tidak menghancurkan, itu mungkin oke untuk mengonsumsinya hingga satu atau dua tahun setelah berakhirnya tanggal," ujarnya.
Meski begitu, jika masih was-was dengan tanggal kedaluwarsa, White mempunyai beberapa saran.
- Buang obat-obatan yang terlihat berubah, seperti warna berubah, berjamur atau hancur.
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Kasus Keracunan Meningkat, Makan Bergizi Gratis Kini dalam Pengawasan Ketat!
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental