Suara.com - Kong, lelaki berusia 68 tahun asal Thailand dipenjara oleh kepolisian Songkhla setelah dirinya tertangkap basah sedang memperkosa seekor sapi hitam di hutan, Sabtu (30/8/2019) pukul 14.00 waktu setempat.
Petugas di kantor polisi Hat Yai diberitahu oleh penduduk desa bahwa ada seorang lelaki tua melakukan tindakan tidak senonoh terhadap sapi. Setelah laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan.
Pemilik sapi dan beberapa penduduk desa berhasil menangkap Kong, yang masih telanjang, setelah ia diduga memperkosa sapi itu.
Mereka juga menemukan baju dan celananya yang tertinggal di hutan, sementara truk penggerak 4 roda pria itu diparkir di sisi jalan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Ketika dia ditanyai, Kong tersenyum dan mengakui bahwa dia memang telah memperkosa sapi itu, dan mengatakan bahwa dia juga telah memperkosa sapi itu dua kali sebelum ini, tetapi tidak pernah tertangkap.
Melakukan hubungan intim dengan hewan tentu memiliki efek samping.
Melansir Huffington Post, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menunjukkan lelaki yang bercinta dengan hewan lebih dari sekali dapat meningkatkan risiko kanker penis.
“Kami berpikir bahwa praktik seks dengan hewan yang intens dan jangka panjang dapat menghasilkan mikro-trauma di jaringan penis manusia,” kata Stenio de Cassio Zequi, seorang ahli urologi di Sao Paulo.
“Selaput lendir genital hewan dapat memiliki karakteristik yang berbeda dari genitalia manusia, dan sekresi hewan mungkin berbeda dari cairan manusia. Mungkin jaringan hewan lebih lunak dari jaringan kita, dan sekresi non-manusia akan beracun bagi kita," lanjutnya.
Baca Juga: Perut Sakit Setelah Pertama Kali Berhubungan Intim? Bisa Jadi Ini Alasannya
Berita Terkait
-
Perjuangkan Hak Hewan, PETA Desak Nintendo Desain Ulang Karakter Sapi
-
Atasi Hama Tikus, Pemkab Indramayu Lepas 200 Ular dan Burung Hantu
-
Emiten BEEF Mau Datangkan 250 Sapi Perah untuk Swasembada Pangan dan MBG
-
Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!
-
Dari Limbah Jadi Energi: Peternakan di Blitar Ubah Kotoran Sapi Jadi Biogas
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?