Suara.com - Daging merah, termasuk daging sapi, kambing atau babi, serta daging olahan, misalnya ham, bacon, hot dog sosis dan kornet, disinyalir berisiko tingkatkan kanker usus.
Berdasarkan World Cancer Research Fund International, dalam laporan dari Continuous Update Project pada 2011 disebutkan mengonsumsi daging merah atau olahan meningkatkan risiko penyakit ini.
Analisis delapan studi kohort menunjukkan peningkatan risiko 17% per 100 gram daging merah per hari dan pada analisis sembilan studi kohort menemukan risiko kanker usus meningkat 18% per 50 gram daging olahan per hari.
Ada beberapa alasan potensial untuk menjelaskan bagaimana daging merah dan olahan dapat menyebabkan kanker usus.
Daging merah mengandung senyawa yang memberikan warna merah, heme, yang memicu pembentukan senyawa karsinogen, seperti N-nitroso compound (NOC).
Selain itu ketika daging merah dimasak pada suhu tinggi, ini menghasilkan produksi senyawa (amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik) yang dapat menyebabkan kanker usus pada orang dengan kecenderungan genetik.
Di sisi lain, daging merah olahan mengandung nitrit, serta nitrat yang ditambahkan sebagai pengawet dan diduga menyebabkan kanker.
National Health Service pun merekomendasikan untuk mengurangi jumlah konsumsi daging merah atau daging olahan menjadi 70 gram sehari untuk orang dewasa.
Sedangkan untuk anak-anak, tidak ada ukuran yang pasti. Namun harus disesuaikan dengan usia mereka.
Baca Juga: Awas, Sering Konsumsi Daging Merah Lama Kelamaan Sebabkan Masalah Jantung!
Pastikan untuk memberi anak-anak masakan yang seimbang.
Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, disarankan untuk mengenalkan mereka pada daging putih dan merah, serta makanan padat lainnya.
Berita Terkait
-
Kanker Usus! Dokter Ungkap Biang Keladinya Sering Kita Konsumsi
-
Ancaman di Balik Piring: 6 Makanan Ini Diam-diam Merusak Pembuluh Darah Anda
-
Takut Kolesterol Naik Usai Makan Daging Kurban? Atasi dengan 7 Cara Ini
-
Riset: Kampanye Anti Daging Merah Tak Efektif Populerkan Gaya Hidup Berkelanjutan
-
Waspada! Kanker Usus Kini Ancam Anak Muda, Bukan Lagi Penyakit Lansia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru