Suara.com - Dunia Butuh Modal Rp 60 T Lebih untuk Berantas Malaria hingga Tahun 2050.
Malaria memang menjadi penyakit endemik yang masih sangat berbahaya di seluruh dunia. WHO mencatat dua miliar dolar AS lebih atau sekira Rp 14 triliun setiap tahun diinvestasikan untuk menanggulangi malaria.
Dalam sebuah laporan terbaru menyebutkan malaria bisa dienyahkan dalam satu generasi. Laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet dan ditulis oleh 41 pakar malaria terkemuka di dunia, menyebutkan malaria bisa dienyahkan dalam satu generasi. Tetapi itu tidak mudah, dan perlu komitmen dan biaya investasi yang besar.
Namun, ada perdebatan mengenai apakah komunitas global menjadikan pemberantasan penyakit ini tujuan utama - atau apakah cara ini hanya akan menghadapi kegagalan?
Seperti diketaahui Malaria membunuh sekitar 435 ribu orang setiap tahun, umumnya anak-anak. Kemajuan yang signifikan dicapai abad ini dalam melawan dan mencegah penyakit itu, dengan turunnya separuh jumlah kematian sejak tahun 2000.
Separuh kasus malaria global terdapat hanya di lima negara Afrika. Burundi sedang dicengkeram wabah malaria. Dokter mengatakan, ada kebutuhan mendesak untuk investasi dalam perawatan kesehatan.
"Semua orang seharusnya menyadari bahwa malaria tetap menjadi penyakit yang menyebabkan kematian," ujar Albert Mbonerane dari Pusat Anti-Malaria Saint d'Assise.
Butuh modal besar
Penulis laporan dalam jurnal medis Lancet memperkirakan butuh 4,3 miliar dolar AS atau sekira Rp 60 triliun yang wajib dibelanjakan secara global untuk mengatasi malaria setiap tahun dan dua miliar dolar AS tambahan atau sekira Rp 14 triliun dibutuhkan setiap tahun untuk mengenyahkan penyakit malaria menjelang tahun 2050.
Baca Juga: Terkuak, Ini 4 Alasan Mengapa Malaria Sulit Dibasmi di Papua
Upaya itu termasuk untuk belanja alat-alat baru hingga riset mengenai 'gen penggerak' yang bisa menurunkan populasi nyamuk atau membuat kita kebal parasit malaria.
Penulis laporan dalam jurnal Lancet itu mengatakan pemberantasan malaria akan membutuhkan ambisi dan komitmen besar - tetapi hasilnya akan sesuai dengan nilai investasi itu.
Program pemberantasan malaria diupayakan pada tahun 1950-an - tetapi ditinggalkan 10 tahun kemudian. Fokus dan investasi baru dalam puluhan tahun ini, khususnya dari Yayasan Bill dan Melinda Gates, telah memberi dorongan baru.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan sangat penting.
"Tanpa perawatan kesehatan yang memadai, dan sistem pembiayaan yang baik, kita tidak akan pernah bisa memberantas penyakit itu," pungkas Dr. Pedro Alonso, Direktur Badan Kesehatan PBB untuk Malaria seperti mengutip VOAIndonesia, Rabu (18/9/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak