Suara.com - 2021 TPST Bantar Gebang Bakal Kelebihan Muatan
Selama bertahun-tahun lamanya Jakarta mengandalkan Bantar Gebang sebagai lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Tapi siapa sangka, TPST Bantar Gebang itu diprediksi akan ditutup dalam dua tahun karena melebihi kapasitas.
Suku Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Kepulauan Seribu Jakarta, Riza Lestari Ningsih mengatakan pada 2018 lalu kapasitas TPST Bantar Gebang sudah mencapai 80 persen, dan pada 2021 mendatang itu tidak akan lagi mampu menampung sampah ibukota.
"Tahun 2018 aja TPST Bantar Gebang udah kepakai 80 persennya. Tadi kecepatan sampah itu dari 2014 itu kan 5000 ton, di 2018 udah 7500 ton, berarti 50 persennya (jumlah sampah) naik kan, dalam 4 tahun itu udah 50 persen sampahnya naik," ujar Riza di Co Hive 101, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019).
TPST Bantar Gebang itu telah dibangun sejak 1989 dan memiliki luas 110 hektar. Artinya jika setiap tahun lonjakan sampah meningkat hingga 50 persen dalam kurun 5 tahun, maka perkiraan di tahun 2019 ini kapasitas TPST Bantar Gebang sudah mencapai 99 hektar.
"Kalau dilihat dari situ, tendensinya 2 tahun lagi (TPST Bantar Gebang) bisa tutup, udah over capacity, sekarang aja 2018 udah 80 persen nih, tahun ini mendekati 90 persen, berarti tahun depan 100 persen kan," ungkap Riza.
Meski beragam cara sudah mulai diusahakan pihak pengelola dengan menggunakan sistem geomembrane, yaitu melapisi sampah dengan plastik kedap udara untuk diambil panasnya.
Hingga rencana Power House, menggunakan energi sampah untuk mengaliri listrik, namun masih tahap pengembangan. Belum lagi, utang sampah masa lalu, dan sampah yang masih terus berdatangan setiap harinya ke TPST Bantar Gebang.
Baca Juga: Kompensasi Bau Sampah, Pemkot Bekasi Minta Dana Rp 367 Miliar ke DKI
"Itu rencananya di Sunter, jadi sampah kita convert jadi energi pembangkit listrik. Nanti PLTSA, pembangkit listrik tenaga sampah. Cuma kapasitasnya itu cuma 2500 ton, sedangkan sampah kota 7800 toh kita butuh 4 atau 5 PLTSA, dan mencari lahan di Jakarta itu luar biasa ya (alias sangat sulit)," tuturnya setengah berkelakar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan