Suara.com - Peneliti menemukan jawaban terjadinya serangan panik atau gangguan kecemasan sebenarnya terletak pada pembangkit tenaga sel, mitokondria. Studi ini diterbitkan dalam jurnal PLOS Genetics.
Menurut peneliti, mitokondria menyediakan energi untuk fungsi seluler. Tetapi aktivitas itu bisa terganggu ketika stres kronis mengarah pada gejala kecemasan.
Stres kronis karena tekanan yang tinggi atau masalah, seperti perceraian, pengangguran, kehilangan orang yang dicintai, perselisihan, dan sebagainya merupakan faktor utama penyebab serangan panik dan gangguan kecemasan.
Namun, tak semua orang yang stres mengalami gangguan. Para ilmuan pun mengidentifikasi apa yang membuat beberapa orang tahan terhadap stres, sementara yang lainnya rentan terhadap kecemasan.
Untuk menemukan jawabannya, seperti yang dilansir dari thehealthsite, peneliti mempelajari tikus yang mengalami gejala kecemasan dan depresi, di antaranya menghindari interaksi sosial setelah mengalami stres tingkat tinggi.
Mereka mencoba melacak perubahan gen dan produksi protein di otak untuk merespons stres dan kecemasan. Analisis menunjukkan terdapat perubahan dalam mitokondria dalam sel-sel otak tikus yang sering terpapar stres, berbeda dengan tikus yang tidak stres.
Selain itu, pengujian sampel darah yang dikumpulkan dari pasien dengan gangguan panik juga menunjukkan perbedaan dalam jalur mitokondria. Hal tersebut menunjukkan perubahan metabolisme energi seluler kemungkinan merupakan cara umum yang dilakukan hewan dalam merespons stres.
Penelitian tentang pengaruh stres tingkat tinggi pada fungsi pembangkit tenaga sel memberikan kesempatan terhadap penelitian baru tentang penyakit yang berkaitan dengan stres.
"Sangat sedikit yang diketahui tentang bagaimana stres kronis memengaruhi metabolisme energi seluler dan dengan demikian memengaruhi gejala kecemasan," terang penulis Iiris Hovatta, University of Helsinki.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Temukan Cara Ampuh Obati Patah Hati dan Susah Move On
Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab perubahan mitokondria yang bisa memberikan pengetahuan tentang dasar molekuler dari gangguan panik dan gangguan kecemasan lainnya.
Berita Terkait
-
Saat Gen Z Jogja Melawan Stres dengan Merangkai 'Mini Hutan'
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Riset Ungkap Konsumsi Kopi Harian Bisa Perlambat Penuaan Sel, Kok Bisa?
-
Riset di Indonesia Tak Terserap Industri, Ini Sebab Utamanya Menurut Prof. Amin Soebandrio
-
Apakah Radiasi Mobil Listrik Berbahaya? Begini 4 Fakta Menurut Klaim Penelitian Terbaru
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat