Suara.com - Waspada Malaria, KKP Surabaya Minta Pengungsi Wamena Periksa Kesehatan
Gelombang pengungsi yang berdatangan dari Wamena, Provinsi Papua ke Surabaya, Jawa Timur semakin besar. Akibatnya, risiko penyebaran penyakit menular seperti malaria, juga akan bertambah.
Oleh karena itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya meminta agar pengungsi asal Wamena, yang secara bergelombang berdatangan ke Jawa Timur melalui Pelabuhan Tanjung Perak untuk segera memeriksakan kesehatannya di puskesmas terdekat, karena khawatir terjangkit penyakit malaria.
"Karena yang kami khawatirkan Papua hingga kini masih dinyatakan sebagai daerah endemis penyakit malaria. Sedangkan Jawa Timur sudah bebas malaria. Jadi jangan sampai mereka terjangkit malaria dan kemudian menulari masyarakat Jawa Timur lainnya," kata Kepala Bidang Karantina dan Surveilans KKP Kelas 1 Surabaya Budi Santosa, dilansir Antara.
KKP Kelas 1 Surabaya, katanya, telah berkoordinasi dengan instansi kesehatan di seluruh daerah kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur agar lebih intensif jika ada pengungsi asal Wamena yang datang untuk berobat.
Ia juga memastikan sebanyak 62 pengungsi asal Wamena yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan menumpang Kapal Motor (KM) Ciremai, Minggu malam secara keseluruhan tergolong sehat.
"Ada beberapa pengungsi tadi yang sakit tapi cuma batuk-batu atau pilek. Namun secara keseluruhan kondisinya sehat," katanya, saat dikonfirmasi usai memeriksa kesehatan para pengungsi asal Wamena di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Data-data pengungsi yang tiba di Jawa Timur sudah ada di KKP Kelas 1 Surabaya, dan hanya dikoordinasikan dengan puskesmas-puskesmas atau rumah sakit di berbagai daerah kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur untuk mengantisipasi jika ada yang terjangkit malaria, demikian Budi Santosa.
Sebelumnya, puluhan pengungsi dari Wamena, Papua, tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, dengan menumpang Kapal Motor (KM) Ciremai, milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Baca Juga: Dunia Butuh Modal Rp 60 T Lebih untuk Basmi Malaria hingga Tahun 2050
Jumlah pengungsi yang terdata sebanyak 62 jiwa, meliputi dua anak-anak serta seorang bayi, yang hingga malam ini sedang ditangani petugas di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
KM Ciremai sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada sekitar pukul 21.00 WIB, dan berada di laut selama lima hari, yakni mulai berangkat dari Papua pada hari Selasa, 2 Oktober 2019.
Puluhan pengungsi tersebut merupakan warga Jawa Timur yang mayoritas telah tinggal di Wamena selama lebih dari lima tahun.
Terdata dari 62 pengungsi yang malam ini tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 30 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk, serta masing-masing lainnya berasal dari berbagai kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis